Monday, December 05, 2016
Berburu ikan di Jakarta
Tuesday, November 29, 2016
Persiapan Liburan Ke luar Kota Dengan Membawa Batita
Ketika anak-anak masih kecil, terutama usia batita (1-3
tahun), liburan menjadi hal yang perlu direncanakan dengan baik. Tidak hanya
kota tujuan, penginapan, kondisi si kecil, perlengkapan dan semua hal tentunya
butuh persiapan lebih banyak. Termasuk juga dalam hal memilih maskapai
penerbangan hingga booking tiket.
Semua ini akan lebih baik jika sudah direncanakan jauh hari, meskipun untuk
rencana liburan dengan jarak tempuh tidak terlalu jauh dari Jakarta, misalnya
ke Yogyakarta.
Anda bisa memilih maskapai Citilink Airlines yang memiliki
rute penerbangan ke Yogyakarta. Untuk mengetahui tiket promonya, bisa Anda cek
tiket Citilink Airlines di Traveloka. Maskapai
penerbangan anak perusahaan Garuda Indonesia ini memiliki segmen menengah ke
bawah atau biaya penerbangan murah. Apalagi Citilink Airlines termasuk maskapai
low cost carrier yang bergengsi dan
terpercaya.
Memiliki slogan yang terkenal ‘Better Fly Citilink’, maskapai ini mengutamakan kenyamanan para
penumpang. Sehingga beberapa kali mendapat berbagai award, salah satunya Service
To Care Award dari Markplus Insight dalam kategori Airlines.
Nah, jika Anda hendak booking
tiket Citilink dengan membawa batita, maka saat memesan tiket harus
memperhatikan hal-hal penting berikut ini:
Sumber gambar: mudabahaya.com
- Jika jarak tempuh pendek, sebaiknya ambil jam penerbangan siang yang merupakan jam tidurnya.
- Kalau usia si kecil di atas dua tahun dan jarak tempuh lebih dari dua jam, sebaiknya pesankan tempat duduk. Jadi, meskipun si kecil lebih sering minta dipangku, dia akan bosan dan menangis jika tidak dapat bergerak leluasa.
- Pilih tempat duduk yang jauh dari mesin dan bisa membuat Anda leluasa membawa si kecil ke toilet, maupun berjalan di kabin.
- Sekedar info, Citilink tidak mengijinkan stoller masuk kabin (horeeee)
Booking tiket sudah beres, selanjutnya hal
yang perlu Anda siapkan adalah perlengkapan di kabin untuk si kecil, terlebih
jika ini penerbangan pertama kali buatnya. Segala keperluan di bawah ini
pastikan ada di tas Anda:
- Baju ganti untuk si kecil dan Anda karena membawa batita riskan kena tumpahan susu, makanan, muntah, dan lain sebagainya.
- Jika si kecil tidak mengasup ASI, siapkan stock susunya dan air panas dengan wadah yang praktis. Sehingga ketika akan dibutuhkan meski dalam keadaan terburu-buru tidak sulit.
- Bawa penutup untuk menyusui atau Nursing Apron bila si kecil masih ASI.
- Sediakan camilan dan makan siang si kecil yang simpel dalam wadah praktis.
- Diapers, susu, dan tissue basah yang ditempatkan satu wadah khusus, sehingga jika harus membersihkan si kecil di toilet tidak repot.
- Selimut bayi dan mainan untuk membuatnya nyaman.
Kenyamanan dalam perjalanan ini sangat perlu diperhatikan
agar liburan Anda bersama keluarga bisa berjalan mudah dan lancar. Selain
hal-hal di atas yang harus dipersiapkan, kondisi di kabin selama penerbangkan
nanti juga perlu diperhatikan, terutama agar si kecil tetap kondusif, seperti:
Sumber gambar: suciutami.com
- Beri susu atau ASI saat pesawat akan lepas landas maupun mendarat, supaya telinga si kecil tidak sakit karena tekanan udara.
- Bawa si kecil berjalan-jalan di kabin jika sudah terlihat tanda-tanda rewel.
- Kenakan pakaian yang hangat, kaos kaki, karena kabin pesawat suhu udaranya sangat dingin.
- Jika si kecil terjaga atau tidak mau tidur, buat sibuk dengan permaianan, susu atau makanannya.
Begitu perjalanan Anda lancar, penginapan sudah dibooking, Anda tinggal menikmati liburan
bersama. Di Yogyakarta banyak tempat
liburan yang bisa membawa batita, seperti: Jalan Malioboro, Kebun Binatang
Gembira Loka, Keraton Yogyakarta, Taman Pintar
Yogyakarta, Wisata Grand Park Puri Water Park Bantul, Taman Pelangi Monumen Yogyakarta
Kembali. Tentu lokasi liburan yang dituju harus Anda pastikan sebelum memesan
tiket pesawat.
Jadi siapa bilang liburan membawa batita sulit? Liburan Anda
akan menyenangkan dan mudah bila direncanakan segalanya dengan baik jauh-jauh
hari, seperti yang telah diulas di atas. Anda juga tidak perlu kawatir lagi
membuat agenda liburan bersama si kecil ke luar kota. Selamat menikmati liburan
bersama keluarga tercinta!
Sunday, November 27, 2016
Hal Yang Membuat Kita Membeli Produk
Ada banyak pedagang di dunia ini, menjual produk yang sama. Lalu, apa yang membuat anda memutuskan membeli produk tertentu dari pedagang A atau bukan dari pedagang B? Beberapa akan menjawab masalah harga, tentang rasa (kalau produknya makanan), atau juga kualitas produk. Itu semua benar. Tapi di atas itu semua, kalau menurut saya, adalah rasa nyaman kita belanja di pedagang tersebut.
Saturday, November 19, 2016
Menikmati Taman di Kota Metropolitan
Ciri khas kota metropolitan, penuh dengan bangunan bertingkat dari beton, dan lalu lalang kendaraan. Meski warga kota sudah terbiasa, acap kali suasana yang panas dan bising membuat jenuh dan pusing kepala. Perlu keseimbangan melihat yang teduh dan hijau, yaitu pepohonan.
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, sudah mulai berbenah, banyak taman dipugar, pemukiman liardigusur dialihfungsikan menjadi taman yang rindang. Tercatat, Taman Suropati, Taman Honda Tebet, Taman Ayodhya, dan sebagainya. Sebetulnya ada juga Taman Menteng, tapi buat saya kurang enak untuk main siang hari, panas!
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, sudah mulai berbenah, banyak taman dipugar, pemukiman liar
Monday, November 07, 2016
Memelihara binatang? Sepertinya semua orang harus punya
Tahun 2003, setelah berurbanisasi ke Jakarta, dan beberapa daerah yang lain, praktis persinggungan saya dengan hewan peliharaan menurun drastis, karena saya ngekost.Tidak ada tempat, untuk dan tak ada waktu untuk memelihara juga.
Setelah menikah, peluang untuk itu pun terbuka lagi. Dan, berikut beberapa hewan yang pernah saya pelihara:
Wednesday, October 05, 2016
Gawai saat berada dekat anak
Sering kali disebutkan, gawai itu alat yang mendekatkan yang
jauh, dan menjauhkan orang yang dekat. Mungkin bisa jadi itu benar. Tapi,
bagaimana dengan anak? Apakah gawai juga bisa menjauhkan kita, para orang tua,
dengan anak? Kalau ada yang bertanya, pasti jawaban kita adalah tidak, tetapi
sering kali sifat kita menunjukkan sebaliknya.
Sebagai warga Metropolitan, di mana suami dan istri
sama-sama bekerja, anak-anak setiap harinya praktis hanya di sekolah, dan rumah
saja. Kalau di rumah, mereka hanya bersama dengan asisten rumah tangga, dan ibu
mertua, nenek mereka. Itu sebabnya, setiap weekend, agenda rutin adalah
mengajak mereka berjalan kesana kemari (ya tapi paling sering sih memang ke
mall).
Labels:
life
Location:
Ubud, Gianyar, Bali, Indonesia
Thursday, September 08, 2016
Saturday, August 20, 2016
Di Jakarta, masih relevankah punya mobil pribadi?
Minggu ini, ada
event GIAAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show), pameran
otomotif terbesar di Indonesia, yang dihelat setahun sekali. Dulu,
Gaikindo selaku himpunan pabrikan otomotif bekerja sama dengan
Dyandra, mengadakan IIMS (Indonesia International Motor Show), tapi
per tahun lalu, Gaikindo mengadakan GIAAS sendiri. Lazimnya event
pameran mobil, juga ditawarkan promo-promo pembelian mobil yang
menarik. Tapi, seberapa relevankah punya mobil di Jakarta ini?
Tuesday, July 12, 2016
Teknologi yang membantu saat mudik 2016
Mudik, ritual
tahunan yang dilakukan di sekitar perayaan Iedul Fitri. Sebetulnya
bukan hanya pada saat Iedul Fitri saja sih, pada saat Natal dan tahun
baru pun, banyak orang yang mudik. Hanya saja, mudik saat Iedul Fitri
lebih banyak terekspos, karena melibatkan lebih banyak partisipan.
Mudik 2016, rencana
akan dilakukan pada H-2, harapannya, pada H-1 bisa ikut ziarah ke
makam bersama keluarga di desa, dan malamnya bisa ikut takbir
keliling. Tetapi, karena berita di H-3 mengenai kondisi jalur pantura
yang luar biasa parah, akhirnya diundur ke H-1.
Dan, sepertinya
keputusan itu tepat. Perjalanan H-1 Jakarta – Semarang, ditempuh 14
jam, termasuk istirahat, dan balik ke Jakarta pada H+4, total 12 jam
termasuk istirahat. Saya menyebutnya keputusan hal yang tepat, karena
dari berita, banyak yang menempuh lebih dari 24 jam, bahkan 3 hari,
untuk mencapai tujuan yang sama dengan saya.
Sunday, July 03, 2016
Service Charge: Tips yang dipaksakan
Kalau semisal sedang
makan di restoran, pernahkah memperhatikan struk pembayaran? Sekarang
sering kali ada satu item pembayaran di sana, yaitu service charge.
Sebetulnya, bukan sekarang saja sih, saya pertama kali ngeh mengenai
hal ini sekitar tahun 2007, saat makan di cafe di sekitar Sarinah.
Sepengetahuan saya,
Service Charge itu adalah istilah lain dari tips. Karena kalau itu
bukan tips, jadinya kok terasa ada yang aneh, restauran hanya menjual
makanan dan minuman, juga menyediakan tempat saja. Sedangkan jasa
para pekerja di sana (koki, waitress, cleaning service, dll), itu
semua berasal dari Service Charge.
Saturday, June 18, 2016
Mengurus sendiri STNK hilang? Siapa takut
Orang bilang, vespa adalah kendaraan anti tilang, maksudnya setiap ada razia, hampir dipastikan selalu diloloskan. Dan, berdasarkan pengalaman saya, beberapa kali saya melewati razia polisi, memang selalu tidak pernah diberhentikan. Entah kenapa.
Karena hal di atas, ditambah jarang ke mall, yang setiap keluar parkir mesti menunjukkan STNK, saya jadi tidak terlalu memperhatikan keberadaan STNK. Selalu yakin kalau surat kecil itu ada di dalam dompet saya. Ternyata, waktu membuka dompet, saat mencari KTP, baru saya ngeh, STNK saya tidak ada. Terbayang, ribetnya proses pengurusan :(
Malamnya, bertanya ke agen jasa pengurusan, dijawab, Rp 350.000, belum termasuk pajak kendaraan (memang sudah saatnya bayar pajak tahunan). Busyet! Tanya ke agen satu lagi, lebih murah sih, tapi tetap saja Rp 270.000, plus pajak. Ketidakrelaan mengeluarkan uang sebesar itu, membuat saya yakin untuk mengurus sendiri saja, dan ternyata mudah, tidak ribet, dan murah, selama syaratnya lengkap.
Oke, berikut kronologis pengurusan saya:
Karena hal di atas, ditambah jarang ke mall, yang setiap keluar parkir mesti menunjukkan STNK, saya jadi tidak terlalu memperhatikan keberadaan STNK. Selalu yakin kalau surat kecil itu ada di dalam dompet saya. Ternyata, waktu membuka dompet, saat mencari KTP, baru saya ngeh, STNK saya tidak ada. Terbayang, ribetnya proses pengurusan :(
Malamnya, bertanya ke agen jasa pengurusan, dijawab, Rp 350.000, belum termasuk pajak kendaraan (memang sudah saatnya bayar pajak tahunan). Busyet! Tanya ke agen satu lagi, lebih murah sih, tapi tetap saja Rp 270.000, plus pajak. Ketidakrelaan mengeluarkan uang sebesar itu, membuat saya yakin untuk mengurus sendiri saja, dan ternyata mudah, tidak ribet, dan murah, selama syaratnya lengkap.
Oke, berikut kronologis pengurusan saya:
Labels:
life
Location:
Bekasi, Bekasi, West Java, Indonesia
Tuesday, March 15, 2016
Dua keanehan di warung sate kambing Wahab
Berlokasi di Jl.
Imam Bonjol, Kota Tangerang, Wahab mengolah daging kambing menjadi
dua varian, sop, dan sate. Tidak seperti umumnya, sate disajikan ke
pembeli dalam keadaan sudah dilepaskan dari tusuknya, ditata di atas
piring, dan disiram kuah kacang.
Saya tidak tahu,
kenapa begitu, tetapi yang jelas, rasanya enak.
Keanehan yang lain,
warung ini buka, tidak pas makan siang, tetapi sekitar jam
2 siang, sampai habis. Jadi kalau ingin makan di sini, harap sarapannya dilebihkan, supaya bisa bertahan dua jam lebih lama dari waktu biasanya.
2 siang, sampai habis. Jadi kalau ingin makan di sini, harap sarapannya dilebihkan, supaya bisa bertahan dua jam lebih lama dari waktu biasanya.
Harganya cukup
murah, sop seharga Rp 20.000, dan sate seporsi Rp. 15.000, nasi
sepiring Rp 5.000 (?). Cukup mengenyangkan dan tidak boros di
kantong.
Untuk anda yang
ingin berkunjung di sini, berikut ini adalah
link dari google map yang saya save.
Selamat mencoba
Sunday, March 06, 2016
Apa orang Jakarta tidak tahu lezatnya petai cina ya?
Tanaman di bawah ini, sering ditemui sebagai peneduh jalan. Acapkali, berbuah, dan buahnya sering terlihat menghitam karena terlalu lama di pohon, tak ada yang ambil.
Di kampung saya Semarang sana, petai cina (biasanya disebut mlanding), adalah bahan baku masakan botok, emprok, atau malah dimakan mentah begitu saja, dengan campuran sambal kelapa.
Mantaaaap.
Monday, December 21, 2015
UBER, layanan “haram” tapi menarik dicoba
from google |
“Maaf Pak, tidak ada kembaliannya”
Bagi yang sering bepergian menggunakan taxi, dua kalimat di atas bisa jadi sering didengar, ya minimal untuk saya. Aktivitas bepergian yang lumayan sering, mengharuskan saya akrab dengan taxi, dan dua kalimat di atas, seringkali saya dengar.
Sebetulnya, saya yakin para sopir taxi mengatakan hal tersebut bukan secara sengaja, tetapi memang terpaksa. Siapa yang bisa mengira tarif akhir argonya pada saat kita turun? Atau karena tiba-tiba rute yang kita tempuh, menjadi sangat macet, yang berakibat argo berputar lebih cepat.
Dulu, setahu saya ada taxi yang menyediakan mesin EDC, sehingga kita bisa menggunakan kartu kredit untuk pembayaran, dan tidak ribet. Tapi sekarang, setiap kali naik taxi itu kok tidak pernah melihatnya lagi ya? Adapun di taxi merk lain, bisa menggunakan voucher. Masalahnya, kantor saya tidak bekerjasama dengan taxi merk tersebut, sehingga harus cash.
Baca juga: masih relevankah punya mobil di Jakarta?
Akhir-akhir ini, saya memilih menggunakan layanan Uber, jasa yang masih “haram” di Jakarta karena aturan perundangan, tetapi saya rasa cukup menguntungkan untuk saya. Kenapa saya bilang menguntungkan?
Friday, September 18, 2015
Porsche World Road Show 2015 Indonesia
Pintu gerbang Porsche Road Show 2015 |
Tanggal 11 hingga 20 September 2015, Porsche, salah satu
pabrikan super car di dunia, menggelar ajang Porsche world road show di
Indonesia. Di acara tersebut, semua peserta berkesempatan mencoba performance berbagai
varian Porsche, di semua medan, baik di sirkuit, hingga kemampuan off roadnya.
Dan, saya beruntung menjadi salah satu undangan untuk
melibas sirkuit Sentul dengan Porsche!
Rabu, 16 September 2015, pukul 08.00 WIB, acara dimulai
dengan registrasi ulang, sarapan, dan tepat pukul 09.00, acara pun dibuka. Dimulai
dengan speech dari instruktur, lalu peserta pun dibagi menjadi empat kelompok,
dengan masing-masing kelompok maksimal 10 peserta.
Thursday, July 16, 2015
Ngesti Pandowo, Pertunjukan Mengenang Masa Lalu
Adegan goro-goro |
Wednesday, May 06, 2015
Bekasi – Citarik dengan sepeda lipat
Sejak Januari 2015, saya bertekad untuk sebisa mungkin
menggunakan sepeda, kemana pun perginya. Kenapa? Alasannya akan saya tuliskan
lain kali, biar blog ini isinya banyak. Nah, April ini kebetulan ada rencana
outing kantor, yang bertempat di Citarik, Sukabumi. Sepertinya, bersepeda ke
sana, adalah ide yang bagus.
Outing yang bertempat di Arus Liar, Citarik ini, apabila
saya lihat dari google maps, jaraknya 170 an km dari rumah saya. Ditambah
dengan kontur yang pasti lebih banyak naiknya, (Citarik terletak 353 meter
dpl), membuat bersepeda ke sana menjadi opsi yang kurang tepat. Saya masih
ingin mengikuti acara outing kantor, dalam keadaan sehat. Akhirnya, opsi yang
paling tepat, diputuskan sepeda mix dengan naik kereta.
Karena akan naik kereta, sepeda yang akan saya pergunakan
adalah sepeda lipat Polygon B2W kuning 20”. KAI hanya memperbolehkan sepeda
lipat masuk gerbong, dan itu pun harus dalam keadaan terlipat!
Perjalanan dimulai pukul 10.00 WIB dari rumah di daerah
Pondok Kopi, Bekasi. Gowes sepeda sampai stasiun Tebet, dilanjutkan dengan KRL
jurusan Bogor.
Perjalanan Tebet – Bogor ditempuh sekitar satu jam, langsung
menuju stasiun Paledang yang terletak di seberang jalan dari Stasiun Bogor,
untuk mencetak tiket yang sudah dipesan secara online.
Tepat jam 1325 WIB, kereta berangkat.
Friday, November 07, 2014
Mengurus PBB Bekasi, dan aktivasi e-FIN NPWP Pajak Pribadi
Berhubung di kantor saya sekarang, cuti harus dihabiskan (alias tidak bisa diganti dengan uang), mau tidak mau terpaksa harus cuti, walau pun tidak ada acara yang sangat penting.
Bulan ini, ambil cuti sebanyak tiga hari, mulai dari Rabu, hingga Jumat. Masuk lagi bekerja, hari Senin. Setelah sekian lama berada di divisi sales, yang tidak memperbolehkan karyawan untuk cuti di akhir bulan, cuti di akhir bulan seperti ini, ini bisa jadi hal baru untuk saya.
Kesempatan cuti ini, saya pergunakan untuk mengurus dua hal, pertama adalah membayar PBB rumah yang sudah dua tahunnunggak belum terurus, dan, mengurus pendaftaran e-SPT, keduanya di Bekasi.
Bulan ini, ambil cuti sebanyak tiga hari, mulai dari Rabu, hingga Jumat. Masuk lagi bekerja, hari Senin. Setelah sekian lama berada di divisi sales, yang tidak memperbolehkan karyawan untuk cuti di akhir bulan, cuti di akhir bulan seperti ini, ini bisa jadi hal baru untuk saya.
Kesempatan cuti ini, saya pergunakan untuk mengurus dua hal, pertama adalah membayar PBB rumah yang sudah dua tahun
Thursday, January 16, 2014
Saat Chacha sakit
Sabtu, Minggu, dan Senin lalu, adalah hari yang membingungkan buat kami sekeluarga. Bukan karena hari itu Jakarta sedang hujan lebat, yang berakibat banjir, bukan! Tetapi, saat itu Chacha sedang sakit, yang terlihat, relatif lebih parah dibandingkan sakit-sakit sebelumnya.
Dimulai hari Rabu sebelumnya. Saya yang kebetulan sedang menghabiskan cuti, antar jemput Chacha ke sekolahnya di Kelapa Gading. Tepat pukul 11.00, saya sudah siap berada di gerbang sekolah, yang sedang hujan deras sekali. Setelah Chacha masuk ke mobil (tentu saja sambil mengenakan payung), kami pun pulang.
Sepanjang perjalanan, Chacha tertidur. Semua terlihat biasa saja.
Dimulai hari Rabu sebelumnya. Saya yang kebetulan sedang menghabiskan cuti, antar jemput Chacha ke sekolahnya di Kelapa Gading. Tepat pukul 11.00, saya sudah siap berada di gerbang sekolah, yang sedang hujan deras sekali. Setelah Chacha masuk ke mobil (tentu saja sambil mengenakan payung), kami pun pulang.
Sepanjang perjalanan, Chacha tertidur. Semua terlihat biasa saja.
Saturday, September 07, 2013
Michelin Pilot Experience, menguji adrenalin di Sirkuit Sepang
Mejeng dulu |
Oke,
lanjut ceritanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)