Monday, November 07, 2016

Memelihara binatang? Sepertinya semua orang harus punya


Sejak kecil, saya terbiasa dekat dengan hewan. Bukan karena pecinta binatang, tetapi karena rumah di desa, tanpa pagar, depan sungai, makanya yang namanya kucing, ayam, angsa, bahkan kerbau pun, setiap hari berkeliaran di depan rumah. Bahkan, ayam pun bebas bertelor di sembarang tempat, tanpa takut ada tetangga yang mengclaim. Semua binatang banyak, kecuali anjing.
Tahun 2003, setelah berurbanisasi ke Jakarta, dan beberapa daerah yang lain, praktis persinggungan saya dengan hewan peliharaan menurun drastis, karena saya ngekost.Tidak ada tempat, untuk dan tak ada waktu untuk memelihara juga.
Setelah menikah, peluang untuk itu pun terbuka lagi. Dan, berikut beberapa hewan yang pernah saya pelihara:

Kucing

Pernah punya kucing beberapa kali. Binatang yang sangat lucu sekali. Bisa diajak bercanda, dan setiap mengelus bulunya, rasanya menyenangkan sekali. Sepertinya bulu kucing ini menjadi pendorong munculnya hormon dopamin.Masalah yang timbul dari kucing ini adalah, susah sekali melatihnya untuk buang kotoran ditempatnya, setelah usianya menua. Waktu masih muda, dia sangat teratur sekali, tetapi setelah berumur, jadi semakin suka-suka dia saja. Ditambah, anak pertama kami ternyata alergi kucing, akhirnya setelah tiga kucing kami meninggal, diputuskan untuk tidak lagi memelihara kucing baru

 Kelinci
Binatang ini juga lucu, dan mudah berkembang biak. Makannya pun mudah. Hanya, jangan coba-coba melepaskan dia secara sembarang di dalam rumah, karena dia akan buang kotoran sesuka dia.
Saya memelihara kelinci bersamaan waktunya dengan kucing. Dari yang hanya punya 2 ekor, dalam waktu kurang dua tahun, sudah berkembang menjadi 24 ekor. Kelinci-kelinci ini, waktu itu tidak saya kandang, tetapi dilepaskan saja di teras samping. Akibatnya, banyak perabotan rumah yang menjadi korban sasaran gigitan dan cakaran kelinci.
Berbeda dengan kucing, setelah ketahuan alergi anak saya, akhirnya kelinci-kelinci ini dihibahkan ke teman dan tetangga. Kelinci yang saya pelihara waktu itu jenisnya hotot

Ikan
Karena saya merasa sisi positif dari binatang peliharaan, akhirnya dua bulan ini saya kembali memiliki binatang peliharaan, kali ini adalah ikan.
Waktu masih SD, pernah punya sekali. Tetapi karena tidak ada informasi yang memadai, akhirnya ikan-ikan itu tidak berumur panjang, mudah mati, dan berakhir bosan.
Sekarang, dengan adanya teknologi, informasi yang saya miliki cukup lah untuk mengurus akuarium. Terbukti, sudah dua bulan berjalan, dan akuarium saya masih survive. Bahkan, isinya makin bertambah, karena hampir setiap minggu bertambah isinya, baik ikan, mau pun tumbuhan.
Kedua anak saya pun, terlihat senang dengan ikan-ikan ini. Hampir setiap pagi, mereka minta untuk memberi makan ikan.
Dari semua hal di atas, satu kesimpulan yang saya bisa dapatkan, memiliki binatang peliharaan itu sangat menyenangkan

No comments:

Post a Comment