Rusia adalah negara besar, dengan banyak percampuran budaya dari berbagai suku, dikarenakan oleh sejarahnya yang panjang. Berbeda dengan Vladimir dan Suzdal, yang bisa dibilang mencerminkan kehidupan asli Rusia, Kazan adalah akulturasi dari budaya Arab, Eropa, dan Mongol. Tentu saja perpaduan semuanya, membuat kota ini menjadi cantik dan menarik, seperti gabungan antara Nabila Syakieb dan Sandra Dewi.
Showing posts with label travel. Show all posts
Showing posts with label travel. Show all posts
Sunday, June 03, 2018
Sunday, May 20, 2018
Suzdal, 1 Jam 45 Menit Menuju Masa Lalu dari Moscow
Tulisan ini, adalah serangkaian tulisan kunjungan ke Russia. Penulisan akan dilakukan, dimulai dari hal yang paling disenangi, hingga selesai dengan catatan: tidak malas menulis
Apa yang anda ketahui tentang Russia, selain: Moscow, Vodka, Marsha and The Bear, dan Michael Gorbachev? Apakah anda tahu, selain tersebut di atas, ada hal lain yang eksotis tentang Russia selain Iryna Ivanova dan Irina Shayk? Kalau anda tidak tahu, oke deh, akan saya ceritakan sedikit mengenai Vladimir dan Suzdal, kota di kawasan Golden Ring Russia.
Apa yang anda ketahui tentang Russia, selain: Moscow, Vodka, Marsha and The Bear, dan Michael Gorbachev? Apakah anda tahu, selain tersebut di atas, ada hal lain yang eksotis tentang Russia selain Iryna Ivanova dan Irina Shayk? Kalau anda tidak tahu, oke deh, akan saya ceritakan sedikit mengenai Vladimir dan Suzdal, kota di kawasan Golden Ring Russia.
Location:
Vladimir, Vladimir Oblast, Russia
Wednesday, December 20, 2017
Kembali ke Alam, di Khao Yai
Beberapa kali ke Bangkok, membuat saya tidak terlalu bersemangat ketika mendapat kesempatan berkunjung kembali. Karena, hampir semua spot menarik di kota Bangkok, sudah pernah saya datangi. Akhirnya, berbekal review dari berbagai blog, saya memutuskan untuk mendatangi Khao Yai, saat mendapat kesempatan berkunjung ke Thailand.
Khao Yai terletak tiga jam dari Bangkok via bus. Kalau di googling, yang muncul di halaman pertama adalah National Park, yang merupakan UNESCO Heritage. Dan, pertama kali yang disampaikan rekan ke saya adalah, "Hati-hati, di sana jalan lebar, sepi, mobil pada ngebut-ngebut". Nah, belum tahu dia itu adalah surga para biker dari Indonesia
Khao Yai terletak tiga jam dari Bangkok via bus. Kalau di googling, yang muncul di halaman pertama adalah National Park, yang merupakan UNESCO Heritage. Dan, pertama kali yang disampaikan rekan ke saya adalah, "Hati-hati, di sana jalan lebar, sepi, mobil pada ngebut-ngebut". Nah, belum tahu dia itu adalah surga para biker dari Indonesia
Monday, July 03, 2017
Mie Jawa Mbah Gito: hasil dari nyasar
Pernah gak sih, sudah berencana mengunjungi tempat tertentu, tetapi gagal. Tetapi akibat kegagalan itu, ternyata berbuah pada suatu hal yang menyenangkan? Kalau bahasa Inggrisnya, Every cloud has a silver lining. Paling tidak, itu yang kemarin saya alami, waktu berkunjung ke Yogya saat libur lebaran.
Thursday, May 11, 2017
Sepotong Wafle di negeri Tin Tin
Location:
Brussels, Belgium
Monday, April 03, 2017
Kuntum Farm Field, Pengalaman Berinteraksi dengan Binatang
Friday, January 06, 2017
Friday, December 23, 2016
Satu hari di Malaka
Sebagai kota di pesisir barat Malaysia, Malaka bisa jadi
tidak seterkenal Kuala Lumpur, atau pun Penang. Tetapi untuk penikmat wisata
sejarah, sayang sekali jika harus melewatkan kota ini dari daftar kunjungan
anda. Kota dengan sejarah yang panjang ini, sampai mendapatkan predikat World
Heritage dari UNESCO, untuk memperjelas statusnya sebagai lokasi wisata
sejarah.
Location:
Malacca, Malaysia
Wednesday, December 14, 2016
Menantang adrenaline di Langkawi
Pernah ke Ancol atau TMII? Mayoritas warga Jakarta, pasti pernah kesana, walau cuma sekali,
minimal saat masih sekolah. Wahana apa yang sama-sama ada di dua tempat itu? Ada beberapa, salah satunya adalah gondola. Kali ini, saya ingin bercerita mengenai gondola, bukan yang di Ancol atau pun TMII, tetapi Langkawi.
Location:
Langkawi, 07000, Kedah, Malaysia
Saturday, November 19, 2016
Menikmati Taman di Kota Metropolitan
Ciri khas kota metropolitan, penuh dengan bangunan bertingkat dari beton, dan lalu lalang kendaraan. Meski warga kota sudah terbiasa, acap kali suasana yang panas dan bising membuat jenuh dan pusing kepala. Perlu keseimbangan melihat yang teduh dan hijau, yaitu pepohonan.
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, sudah mulai berbenah, banyak taman dipugar, pemukiman liardigusur dialihfungsikan menjadi taman yang rindang. Tercatat, Taman Suropati, Taman Honda Tebet, Taman Ayodhya, dan sebagainya. Sebetulnya ada juga Taman Menteng, tapi buat saya kurang enak untuk main siang hari, panas!
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, sudah mulai berbenah, banyak taman dipugar, pemukiman liar
Monday, December 21, 2015
UBER, layanan “haram” tapi menarik dicoba
from google |
“Maaf Pak, tidak ada kembaliannya”
Bagi yang sering bepergian menggunakan taxi, dua kalimat di atas bisa jadi sering didengar, ya minimal untuk saya. Aktivitas bepergian yang lumayan sering, mengharuskan saya akrab dengan taxi, dan dua kalimat di atas, seringkali saya dengar.
Sebetulnya, saya yakin para sopir taxi mengatakan hal tersebut bukan secara sengaja, tetapi memang terpaksa. Siapa yang bisa mengira tarif akhir argonya pada saat kita turun? Atau karena tiba-tiba rute yang kita tempuh, menjadi sangat macet, yang berakibat argo berputar lebih cepat.
Dulu, setahu saya ada taxi yang menyediakan mesin EDC, sehingga kita bisa menggunakan kartu kredit untuk pembayaran, dan tidak ribet. Tapi sekarang, setiap kali naik taxi itu kok tidak pernah melihatnya lagi ya? Adapun di taxi merk lain, bisa menggunakan voucher. Masalahnya, kantor saya tidak bekerjasama dengan taxi merk tersebut, sehingga harus cash.
Baca juga: masih relevankah punya mobil di Jakarta?
Akhir-akhir ini, saya memilih menggunakan layanan Uber, jasa yang masih “haram” di Jakarta karena aturan perundangan, tetapi saya rasa cukup menguntungkan untuk saya. Kenapa saya bilang menguntungkan?
Wednesday, May 06, 2015
Bekasi – Citarik dengan sepeda lipat
Sejak Januari 2015, saya bertekad untuk sebisa mungkin
menggunakan sepeda, kemana pun perginya. Kenapa? Alasannya akan saya tuliskan
lain kali, biar blog ini isinya banyak. Nah, April ini kebetulan ada rencana
outing kantor, yang bertempat di Citarik, Sukabumi. Sepertinya, bersepeda ke
sana, adalah ide yang bagus.
Outing yang bertempat di Arus Liar, Citarik ini, apabila
saya lihat dari google maps, jaraknya 170 an km dari rumah saya. Ditambah
dengan kontur yang pasti lebih banyak naiknya, (Citarik terletak 353 meter
dpl), membuat bersepeda ke sana menjadi opsi yang kurang tepat. Saya masih
ingin mengikuti acara outing kantor, dalam keadaan sehat. Akhirnya, opsi yang
paling tepat, diputuskan sepeda mix dengan naik kereta.
Karena akan naik kereta, sepeda yang akan saya pergunakan
adalah sepeda lipat Polygon B2W kuning 20”. KAI hanya memperbolehkan sepeda
lipat masuk gerbong, dan itu pun harus dalam keadaan terlipat!
Perjalanan dimulai pukul 10.00 WIB dari rumah di daerah
Pondok Kopi, Bekasi. Gowes sepeda sampai stasiun Tebet, dilanjutkan dengan KRL
jurusan Bogor.
Perjalanan Tebet – Bogor ditempuh sekitar satu jam, langsung
menuju stasiun Paledang yang terletak di seberang jalan dari Stasiun Bogor,
untuk mencetak tiket yang sudah dipesan secara online.
Tepat jam 1325 WIB, kereta berangkat.
Saturday, September 07, 2013
Michelin Pilot Experience, menguji adrenalin di Sirkuit Sepang
Mejeng dulu |
Oke,
lanjut ceritanya.
Sunday, August 25, 2013
Parangtritis, napak tilas setelah 16 tahun
Perbukitan di sisi timur pantai |
Pantai Parangtritis, terletak di Gunung Kidul, sekitar 32 km
selatan Yogyakarta. Gumuk pasirnya yang khas, yang katanya hanya satu di dunia,
membuat almarhum Chrisye, membuat video clip salah satu lagunya di sini, dengan
saya Teuku Firmansyah, sebagai bintangnya.
Bulan Agustus 2013, bertepatan dengan libur lebaran, saya
sempatkan mampir ke pantai ini. Ini, adalah kesempatan saya berkunjung, setelah
hampir 16 tahun. Terakhir kali saya ke pantai ini, saat perpisahan SMA, di
tahun 1996. Saya ajak serta keluarga saya ke sini, karena tidak mungkin kan,
saya tinggal mereka di Semarang seorang diri?
Monday, July 22, 2013
Warung Halal di Pattaya
Selain perkara sholat, perkara makan juga menjadi hal yang cukup rumit, bila berkunjung ke negara yang non muslim, seperti di sini. Meski, banyak sekali tempat makan yang menggiurkan, tetapi melihat banyak sekali tulisan pork, jadi serem juga. Lebih celaka lagi, 99.99999% tulisan, menggunakan huruf Thailand. Nah loh.
Di Pattaya, ada beberapa tempat makan, yang menggunakan tulisan huruf Arab. Ini wajar, mengingat banyak sekali turis dari wilayah Arab, yang berkunjung ke sini. Namun, masakan yang dijual juga, kebanyakan menu khas daerah sana, yang bagi saya, belum tentu cocok.
Akhirnya, mencari tempat makan yang halal, dan cocok di lidah, adalah petualangan tersendiri bagi saya.
Selama di Pattaya, saya menemukan dua tempat, yang menjual masakan halal, tetapi bukan berasal dari daerah Timur Tengah. Kenapa saya bilang halal? Karena sang penjual berani menuliskan label halal di plang warungnya. Bagi saya, itu merupakan jaminan. Dua warung tersebut, adalah sebagai berikut:
Friday, July 19, 2013
Masjid Salamatullah, Sri Racha, Conburi
Sebagai seorang muslim, bepergian ke Negara dengan mayoritas
penduduknya yang non muslim, menciptakan sebuah kendala tersendiri. Mulai dari
segi makanan, hingga pelaksanaan ibadah yang harus dilakukan, setidaknya lima
kali sehari. Seperti hari ini.
Meski di Pattaya terdapat lima buah masjid, tetapi letak
kantor saya yang terletak 30 menit dari Pattaya, cukup menyulitkan untuk menuju
ke sana. Lagi pula, ini adalah Jumat pertama saya di sini, di mana saya belum
terlalu hafal arah jalan. Harapan yang paling utama, adalah mencari masjid yang
terletak di dekat kantor. Dan, berdasarkan petunjuk aplikasi local, dari
android saya, ada masjid yang bernama Salamatullah, terletak hanya 15 menit,
atau 5,2 km dari kantor. Okelah, masjid ini akan menjadi tempat langganan saya
selama berada di sini.
Tuesday, July 09, 2013
Food Heaven in Batam
Sebagai seorang yang beristrikan orang Kepulauan Riau, saya sering sekali mendengar cerita tentang enaknya masakan khas daerah sana, terutama seafoodnya. Dari semua seafood, lebih spesifik lagi, adalah gong gong.
Sebentar, meski namanya gonggong, tetapi jangan khawatir, ini bukan binatang berkaki empat yang suka menjaga rumah dan kencing sembarangan itu, bukan. Tetapi ini adalah sejenis moluska alias binatang bercangkang, yang khas di daerah Kepri. Nama latinnya adalah Strombus turturella. Bentuknya mirip seperti bekicot, hanya di laut.
Pada saat berkesempatan berkunjung ke Batam, saya sempatkan cari makanan olahan gong gong, tetapi, susah sekali. Dua kali ke tempat berbeda, dua kali pula gagal. Alamak. Alasannya, selalu habis. Sedikit sekali stok binatang ini saya pikir. Setelah usaha yang ke tiga, akhirnya berhasil.
Sebentar, meski namanya gonggong, tetapi jangan khawatir, ini bukan binatang berkaki empat yang suka menjaga rumah dan kencing sembarangan itu, bukan. Tetapi ini adalah sejenis moluska alias binatang bercangkang, yang khas di daerah Kepri. Nama latinnya adalah Strombus turturella. Bentuknya mirip seperti bekicot, hanya di laut.
Pada saat berkesempatan berkunjung ke Batam, saya sempatkan cari makanan olahan gong gong, tetapi, susah sekali. Dua kali ke tempat berbeda, dua kali pula gagal. Alamak. Alasannya, selalu habis. Sedikit sekali stok binatang ini saya pikir. Setelah usaha yang ke tiga, akhirnya berhasil.
Sunday, July 07, 2013
Awan itu Indah
Naik pesawat terbang, adalah hal yang sangat mengerikan bagi
saya, ya, at least, sampai dua tahun yang lalu. Karena, sebagai manusia biasa
yang awam dan macho, saya mempunyai fikiran, jika Tuhan menginginkan
manusia untuk terbang, pasti Dia akan memberikan kita sepasang sayap. Bukan
hanya sepasang kaki, dan sepasang tangan.
Awan yang indah bukan? |
Pengalaman pertama naik pesawat terbang bagi saya, tahun
2004. Saat itu, saya terpaksa naik pesawat, dikarenakan rapat tahunan
perusahaan, yang diadakan di kota Lombok, dan Bali. Akibatnya, saya harus
merasakan naik pesawat untuk pertama kalinya. Perasaan saya pertama kali
menginjak kabin pesawat, cukup menakutkan. Suara bising dari mesin, ditambah
arahan safety guide dari pramugari, membuat saya semakin panik. Tak berapa
lama, pesawat pun take off, dan miring-miring untuk mengatur arah perjalanan.
Saturday, June 29, 2013
Iseng-iseng mengukur arah kiblat
Tidak sengaja, blogwalking, dan nyasar ke blog ini. Penampakan blognya sederhana
saja, desain biasa saja, tidak terlalu eye catching. Tetapi meski begitu, saya
betah berlama-lama membaca informasi yang diberikan di sana. Informasi tentang
cara menentukan arah kiblat, dengan sederhana, baik dengan arah bayangan
matahari, ataupun dengan alat yang murah meriah.
Sebagai Muslim, saya tidak terlalu memperhatikan mengenai
arah kiblat ketika sholat sebetulnya. Dalam pikiran saya, karena Islam adalah
mayoritas agama di Indonesia, semua tempat pasti ada musholla, dan di musholla,
sudah ada arah sajadah/penunjuk arah kiblat. Tinggal mengikuti saja, praktis.
Subscribe to:
Posts (Atom)