Showing posts with label Thought. Show all posts
Showing posts with label Thought. Show all posts

Saturday, July 29, 2017

Ber otoped di jalanan Jakarta

Jakarta, semakin macet
Karena macet, waktu habis di jalan
Karena habis di jalan, tidak ada waktu untuk aktivitas lain, termasuk olahraga


Pernyataan di atas, adalah realita warga kota besar, khususnya Jakarta. Boro-boro mau olahraga, terkadang beli makan siang saja titip sama OB, dan makannya di pantry, saking tidak ada waktunya. Rasanya susah sekali menggeser pantat ini dari kursi kerja, seakan-akan ada lemnya.
Maka, jadi terasa lumrah jika semakin banyak generasi muda yang terserang penyakit degeneratif.
Lalu, bagaimana jika menghindari kemacetan bisa menjadi sarana kita berolahraga?
Sebagai penggemar kegiatan bersepeda, saya akan menjawab sangat mungkin! Bike 2 work solusinya. Bahkan Pak Sandi Uno, Wapres DKI Jakarta periode 2018 - 2023 pun mencoba untuk run to work.

Thursday, May 11, 2017

Sepotong Wafle di negeri Tin Tin

Waffle dan Tin Tin, jelas berbeda. Satunya makanan, satunya lagi karakter komik. Membaca komik Tin Tin sambil menikmati manisnya wafle, tentu menyenangkan. Dan, itu yang saya rasakan, saat menggigit remah-remah wafle sambil memandang mural di kota Tin Tin, Brussel.

Thursday, December 29, 2016

Pengalaman mengurus Tax Amnesty



Tax amnesty, pernah dengar atau tahu kalimat ini? Apa yang anda bayangkan? Kalau tidak ikutan,bisa kena denda ratusan persen! Seram kan? Itu juga yang saya rasakan saat menerima email dinas pajak. Di email itu tertulis, ada perbedaan antara SPT yang secara rutin saya kirimkan (karena saya menggunakan efin), dan data yang mereka dapatkan dari bank. Bergegas saya ke kantor Pajak, untuk mengurus hal tersebut, karena saya tidak mau kena denda yang mencapai 200%.
Dan, berikut adalah beberapa kesimpulan yang bisa saya bagikan, berdasarkan pengalaman saya mengurus tax amnesty:

Sunday, July 28, 2013

Memotret dengan tablet?

Ada yang tidak tahu, gambar di sebelah ini namanya apa? Saya yakin, 99,999999% pasti tahu, gambar di sebelah ini adalah smartphone tablet. Bahkan mungkin tidak hanya tahu, tapi mungkin anda juga punya. Eit, bukan hanya anda, tetapi saya juga punya lho. Hari gini gitu loch.
Tablet ini, sangat membantu dalam aktivitas harian, seperti berkomunikasi via email, presentasi yang lebih simple (dulu kan harus pakai laptop), editing data dan gambar, melihat video, main games,dan lain sebagainya. Masih banyak lagi motif orang membeli tablet seperti ini, tentu saja  disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu. Bahkan, apabila ada orang yang membeli tablet hanya untuk lifestyle, itu sah saja kok.

Friday, August 13, 2004

Love Hurt.. Love Pain...

Ilustrasi Google
Guys, Nazareth pernah mempopulerkan lagu tersebut puluhan tahun silam. Tetapi kemarin, pas saya dengerin lagu itu, rasanya masih asyik untuk dipertimbangkan lagi kelayakannya temanya.
Versi terbaru, dibawakan oleh Ti Pat Kay "Memang begitulah cinta, deritanya tiada akhir..". (Tahu kan? Itu, yang di Kera Sakti).
Nah, kayaknya tema itu bener banget dah... Gara-gara fallin, aku terpaksa ngebela-belain nonton konser Indonesian Idol di RCTI yang tiketnya saja ngabisin duit seharga Rp. 150rb!!
Parahnya, aku terpaksa bawa poster bertuliskan "Hidup Joy!!!"
Bah,... tapi tidak apa-apa, yang penting happy...
Tapi satu hal yang jelas, cinta itu buta. Buktinya, kenapa pula Sophia Latjuba memilih Michael dibandingkan aku? Nah, kalau tidak buta, harusnya bisa memilih dong.... Oh, Sophia... Sophia......

p.s.: Sorry, baru on line lagi...

Sunday, June 13, 2004

Dualisme wanita

Guys, ada dualisme di segala sesuatu, tetapi yang paling membingungkan
adalah dualisme pada diri wanita. Bagaimana mereka bisa sedemikian
charmingnya saat pre married dan demikian menakutkan saat post married?
Seorang teman saya, sebut saja Mr X, setiap makan bareng ceweknya pasti
dia yang ngebayarin. Seberapa pun mahalnya, pasti tetep aja dia yang
keluar duit.
"Jangan-jangan dia kecil kurus kering gitu karena duitnya abis buat
ceweknya kali ya?" pernah pikir saya seperti itu..
Kembali ke teman saya. Ternyata mereka sudah ada semacam kesepakatan.
Cowok ngebayarin, nah ceweknya, kadang nyuciin bajunya si cowok,
nyetrikain, bahkan kalau kamarnya Mr X berantakan, dia pula yang
ngerapiin. Ah, sooo sweeeet...
Waktu saya tanya temen saya, dia bilang ,"Saya hanya ingin dia belajar
kelak bagaimana jadi ibu yang baik."
"Eh, kamu kapan mau apel lagi? Ntar kasih tau ya."
"Besok malam Sabtu. Emang ngapa?"
"Nih, buat tambahan bekel apel," kataku sambil ngasih duit 20 rb.
"Tapi entar, kalau aku punya baju kotor titip bisa ya?" tanya saya sambil
ngedip-ngedipin mata. Tapi belum sampai pada kedipan ke 20, aku langsung
lari. Habisnya dia langsung melotot sambil ancang-ancang ngelempar sandal
Eigernya.
Ah, benar-benar so sweet...
Saya juga pernah sedikit shock saat makan sate bareng seorang teman wanita
saya di pematang sawah di Bekasi sana. Suasana warung yang tenang,
ditingkahi suara katak yang bersautan, rusak seketika saat saya sadar
kalau dia mengambilkan saya garpu dan sendok. Hal yang juga pernah terjadi
saat ada cewek yang nyuciin jaket saya (Hallo Septi, apa kabarmu
sekarang?). So sweet bener dah..
Nah, charming bener khan? Tapi kalau udah nikah, wih, jangan tanya dah.
Mau contoh, temen kantor saya, Jumat kemarin masuk kerja denga kepala
botak. Usut punya usut, ternyata istrinya yang lagi hamil pengen ngelihat
suaminya botak! Lebih parah lagi, tadi siang, saya lihat teman saya tadi
termangu-mangu di depan pintu rumahnya. Ternyata, di dalam rumah, istrinya
lagi ngamuk gara-gara ngebet pengen naik bus way tapi tidak kesampaian....
Duh Gusti, selamatkanlah hambamu ini dari kekejaman wanita.....

Sunday, June 06, 2004

Antara Hasrat, Nyali, dan Suara

Guys, apa yang akan guys lakukan sekiranya di suatu malam yang sepi, di bawah temaram lampu, dan udara yang masih dipenuhi dengan embun, tiba-tiba ada sesosok berstatistik 170 cm, 47 kg, 36B-27-34, yang masih muda, cantik, putih tanpa cela, hanya mengenakan bikini, berambut panjang, waras, dan nyata mendekati guys?
Gemetar? Berkeringat dingin? Diam seribu gerak? Atau malah ngibrit? Semua itu bisa terjadi. Yang jelas, point pertama sampai ketiga itulah yang terjadi pada saya.
Entah, tiba-tiba saja, sosok itu datang, dari mana dia berasal, saya tidak tahu.
Dia semakin dekat, dekat, dan dekat. Sedemikian dekatnya sampai saya bisa mencium aroma Bulgari dari tubuhnya. Kontan, pikiran saya sudah melayang-layang, jatuh ke kampung halaman saya. "Mak, doakanlah anakmu ini biar selamat." 
Lamunan saya buyar seketika saat dia, tiba-tiba, memegang pundak saya. Sambil memutar tubuhnya ke hadapan saya, dia bersenyum dan berkata, "Sendirian saja, Om?" 
Hah? Om? Kok sosok sesempurna itu suaranya mengingatkan saya pada suara Lik Di Semprong, tetangga saya di kampung? Spontan, nalar saya bekerja dan memberi penjelasan, "Ini Latuharhary, monyong! Apa lagi yang ada di sini selain model gituan?" 
Celaka, saya salah mencari lokasi nostalgia. (Saya memang senang memandang pintu air, sebab mengingatkan saya pada pintu air di depan rumah saya). Langsung saya genjot pedal stater, terus bablas, pulang, tidak peduli dia lari mengejar dan berteriak-teriak, "Dasar banci, lu!" Melupakan keanggunannya sekian menit lalu.
Menghadapi teriakannya, saya cuman berpikir, "Lha, yang banci itu sebenarnya aku apa kamu sih, Pakdhe?"
The moral behind the story adalah, kemajuan ilmu sepesat apapun, ternyata tidak akan mampu menyamai ciptaan Tuhan 100%. Coba Mr X di atas, entah udah berapa kilo silikon dia pakai, berapa kali pula operasi dia lakukan, eh, masih saja suaranya kayak Lik Di Semprong

Saturday, June 05, 2004

Complete Guide How to Spend U'r Weekend

Guys, weekend lagi nih.. Biasanya kalo week end pada ngapain sih? Berikut ini adalah sedikit panduan, semoga week end guys bisa lebih berkualitas:
1. Clubbing, Raving, atau apalah namanya
    Nongkrong di tempat ginian, cocok buat orang tertentu tapi sangat tidak cocok bagi sebagian yang lain. Begitu masuk, kita kena charge terlebih dahulu, besarnya bervariasi. Tidak ada live music, hanya DJ yang memanaskan suasana. Suasana bisa lebih panas lagi kalau ada goyangan cewek-cewek sexy berbusana kulit hitam di atas meja. Pfuihh... 
Tapi konon, banyak pengunjung yang masuk Jumat malam, baru keluar Senin pagi. Kenapa mereka kuat? Ya tentu aja karena ada "doping". Mereka itulah "Raver Sejati"
2. Cafe
    Nah, bagi yang suka musik, datang aja ke cafe. Tidak ada cover charge, cuman bagi mereka yang biasa nongkrong di warteg atawa warung Padang, jangan kaget dah. Harga makanannya bisa lipatan kali. 
Meski enak, saya punya pengalaman yang cukup mendebarkan di sebuah cafe kawasan pusat kota. Entah kenapa, setiap kali mengantar menu, mengantar pesanan, atau mengambil piring kotor, sang waitress seperti tidak sengaja, menyentuh tubuh saya. ALAMAK..
Coba, bisa guys bayangkan perasaan bujang matang normal seperti saya bila ada gadis berbetis putih penuh dengan kaos ngatung melakukan hal semacam itu? Akhirnya, saya cepat-cepat pulang aja dah, tidur... Ah, Jakarta memang lebih kejam dari ibu tiri.
3. Nyuci dan Nyetrika
    Nah, ini adalah favorit saya. Dari pada kelayapan kemana-mana khan, mending nyuci dan nyetrika sambil ndengerin El Gangga (Radionya Orang Bekasi) lewat radio 2 band merek Blue Sky. Wihh...
4. Mabit alias Dauroh...
    Saya sebenarnya seneng ke acara beginian. Cuman, kalau dah nyampai di tempat, jadi malas masuk. Pengennya duduk di pintu aja, ngelihatin akhwat-akhwat lewat. Trus kalo udah masuk, bukannya baca doa belajar, malah baca "Allahumma bismika ahya wa amuutu". Nah lho, kasih saran dong...  

Sexy dan Basah

Sexy dan Basah   
 
Guys, pernah nggak merhatiin foto-foto atau gambar-gambar di koran, majalah, atau di mana aja tapi yang isinya tentang cewek sexy? Ternyata, dari mereka semua bisa ditarik satu kesimpulan, yaitu: Kalau mau menggambarkan kesexyan, guyurlah dulu tuh cewek sebelum di foto.
Saya merasa, hal itu sudah menjada rahasia umum. Buktinya, waktu aku masih kuliah puluhan tahun lampau, kalau abis ujan, pasti dah teman-temanku pada nongkrong di pinggir jalan. Kenapa nongkrong? Cuman buat liat cewek abis pulang kerja yang kehujanan. Nah lo..
Tapi, apa benar sih air bisa menonjolkan kesexy-an? Nah, ini perlu pemikiran dan telaah lebih lanjut. Seumpama, ceweknya itu adalah Omas, atau anggota suku terpencil di gurun Kalahari sana, apakah masih ada yang mikir tentang sexy? Saya yakin pasti ada, meskipun cuman atu atau dua. Tapi, kalau ceweknya itu kaya Sarah Azhari, Diana Zubiri, atau Titi Kamal, yakin deh, mereka diguyur pake pasir yang kering pun, pasti bakalan banyak yang bilang sexy. Kenapa ya? Apa karena mereka itu emang sexy beneran? Au ah gelap....

Wednesday, May 19, 2004

tragedi kerupuk

Seharusnya, tinggal di hotel bintang 5, sebut saja IMP, membuat perasaan menjadi nyaman dan tenteram. Itu benar, tetapi tidak saat makan dan "natural break" tiba.
Betapa tidak, membaca nama makanan yang dihidangkan saja membuat saya kehilangan nafsu, apalagi melihat bentuknya, wuihh... Pertama kedua sih, emang enak. Tapi kalau tiga hari melihat hal yang serupa?.... Perut dan lidah saya pun menjerit,"TEMPEEEE, KERUPUUUUKKK, WHERE ARE YOUUUU?"
Parahnya lagi, saat natural break, toiletnya tidak ada air, musti pakai tissue. Bah, cem mana pula ini? Emangnya aku lagi di lereng gunung Ungaran? Di kampungku aja, anak kecil juga tahu kalau membilas itu pakai air, ini, disuruh pakai tissue..
Omong-omong soal hotel, IMP ini memang bagus sekali tatanan ruangan dan pelayanan. Lebih bagus dari semua hotel sekelas yang pernah saya tempati, tapi, kalau masalah toilet, tetep, paling bagus adalah hotel BRBDR di Lap. Banteng. Gile, saking nyamannya tu toilet, aku ampe bisa tidur di dalamnya.
Tapi buat yang sedikit "nakal", paling cocok saya rekomendasikan hotel SB atau IP. Kenapa? Karena kalau malam sering diputer film "Unyil" yang bikin geli, hi hi hi....
Kalau buat yang "nakal" banget sih, saya ndak tahu.... Sorry....