Monday, January 11, 2010

Mimpi jadi Artis

Suatu sore, sewaktu saya sedang berjalan di jakarta pusat, tiba-tiba ada seorang ibu yang menyapa dari belakang. "Mas, Mas... Numpang nanya dong."
Sekejap, saya kaget, karena tidak biasanya saya disapa ibu-ibu, dan saat itu juga, saya sedang melamun.
"Iya, ada apa Ibu?"
"Mas, tahu tidak kantornya Multivision?"
"Oh, itu iya, saya tahu Bu. Memang ada apa ya?"
"Tempatnya di mana Mas? Saya mau masukin surat nih, kesana."
"Oh..."

Lost in Jakarta

Jakarta, kota yang sangat penuh dengan manusia, pemukimannya padat, gangnya sempit-sempit, dan jalan rayanya panjang mengular. Meski begitu, satu hal yang saya suka dari Jakarta, yaitu banyak sekali terdapat papan rambu penunjuk jalan, sehingga ibaratnya, bila tersesat di Jakarta tetapi bensin dikendaraan kita masih penuh, maka kita tinggal melihat aja rambu penunjuk jalan, beres dah.

Itu tadi adalah pengalaman saya (dan teman-teman saya juga), sewaktu menjadi pendatang baru di Jakarta ini. Cuma berbekal peta dan mulut, saya tidak pernah tersesat. Paling ditilang polisi gara-gara masuk ke jalur cepat atau masuk ke tol :)