Saturday, September 07, 2013

Michelin Pilot Experience, menguji adrenalin di Sirkuit Sepang

Mejeng dulu
Akhir minggu ini, selama dua hari, kebetulan saya mendapatkan undangan dari Michelin, untuk mengikuti Michelin Pilot Experience, di Sepang. Nama Michelin, bisa jadi tidak terlalu asing untuk sebagian besar masyarakat, tetapi belum familiar. Wajar, karena Michelin baru mulai intens di pasar Indonesia, sejak dua tahun terakhir ini. Sedangkan Michelin Pilot Experience sendiri adalah, salah satu program dari Michelin, yang memberi kesempatan kepada komunitas di Indonesia, untuk merasakan langsung performa dari ban Michelin, di sirkuit Sepang, dengan menggunakan mobil balap Formula Renault. Kenapa Renault? Karena dulu, sebelum single supplier di ajang Moto GP, Michelin bekerja sama dengan Renault.
Oke, lanjut ceritanya.
Rabu (6/9/2013), total 22 orang, kita berangkat dari Bandara Sukarno – Hatta, dengan pesawat Malaysia Airlines. Take off harusnya pukul 09.45, tetapi dikarenakan kesibukan jalur run way, akhirnya keberangkatan tertunda, selama satu jam. Selama satu jam itu, semua penumpang duduk manis di dalam pesawat, sambil menunggu izin diberikan oleh menara ATC.
Setelah sampai di KLIA, acara hari pertama, adalah acara bebas, dan istirahat. Persiapan untuk acara hari esoknya. Kebetulan karena peserta diinapkan di hotel Intercontinental Kuala Lumpur, yang hanya berjarak 5 menit jalan kaki ke Menara Petronas, rasanya tidak lengkap kalau tidak berfoto dengan Twin Tower sebagai backgroundnya.
Kamis (7/9/2013) pagi, semua peserta diberangkatkan ke sirkuit Sepang. Sirkuit ini, terletak di Sabah, sekitar 60 menit perjalanan dengan mobil melalui highway. Karena ini adalah kesempatan pertama saya untuk berkunjung ke Sepang, tentu saja persiapan maksimal telah saya lakukan, yaitu charge bateri kamera sampai full.
Setelah acara pembukaan, segera kita berganti baju dengan baju balap beneran, yang menurut instrukturnya, baju ini mempunyai tiga lapisan, dan juga fireproof. Meski baju ini berlapis tiga, tetapi sangat ringan, dan tidak terasa gerah. Udara yang panas, hanya membuat sedikit berkeringat, berbeda apabila kita memakai jaket parasut di cuaca terik,
Ganti Baju
pasti keringat mengucur dengan derasnya.
Sebelum mencoba mengendarai mobil formula Renault ini, pertama kali peserta dikenalkan dengan panel yang ada di mobil, dan cara mengendalikannya. Untuk men start mobil ini pertama kali, RPM harus berada di angka 3000. Dengan mesin yang hanya berjarak sekitar 50 cm dari kemudi, bisa terbayang suaranya. Oh ya, satu lagi. Berbeda dengan mobil biasa, mobil ini semuanya manual, tidak ada yang matic. Perbedaan yang lain adalah, apabila ingin gear up, kita tidak perlu injak clutch, cukup lepaskan pedal gas, langsung tarik, dari gigi 1 sampai 6. Kopling hanya berguna, pada saat kita ingin menurunkan gigi.
Briefing singkat
Sesi berkendara pun tiba. Peserta diberi kesempatan untuk mencoba mobil ini, secepat-cepatnya, kita mampu. Di depan mobil kita, ada safety car, berupa Porche GT3. Kalau kita cepat, mobil itu pun laju, tapi jika lambat, mobil itu pun akan menyesuaikan. Bagaimana pun juga, safety tetap diutamakan di sini. Mobil ini, dihidupkan dengan dua cara, didorong, atau diberi arus aki dari luar. Setelah hidup, yang ada di pikiran saya cuma satu, bagaimana cara menyalip safety car yang ada di depan. Secara ini mobil formula, dan yang di depan hanyalah mobil sport biasa. Tetapi akhirnya saya sadar, mobil bukan segalanya, terbukti, mendekati 10 meter pun saya tidak bisa.
Akhir acara, kita diberi kesempatan untuk mengetahui lebih jauh tentang teknologi Michelin. Saya baru tahu, kalau ternyata Michelin itu yang menemukan teknologi Radial, dan ban yang ramah lingkungan, jauh sebelum merk lain berbicara mengenai hal itu. Selain itu, performanya telah teruji di banyak kompetisi otomotif dunia, terutama di Le Mans, yang telah menjadi juara sebanyak 15 kali, hingga tahun 2012. Dan untuk harga, selisihnya ternyata tidak terlalu significant dengan merk yang lain di pasaran Indonesia.

Besoknya, kita semua kembali ke Indonesia, dengan rasa yang puas, karena telah menjajal ketangguhan ban Michelin, mobil balap formula, dan berkendara di sirkuit sungguhan. Once in a lifetime experience

No comments:

Post a Comment