Showing posts with label life. Show all posts
Showing posts with label life. Show all posts

Sunday, August 26, 2018

Menonton Final Senam Artistik Asian Games 2018

Asian Games, akhirnya event olahraga besar ini mampir ke Indonesia, di tahun 2018. Meski saya tidak tahu, kenapa namanya Asian Games, secara ada beberapa negara Arab ikutan, yang jelas, event ini tidak akan saya siakan. Niat bulat, harus menonton secara langsung salah satu eventnya. Dan, hari Rabu (22/8/2018) bertepatan dengan Iedul Adha lalu, berangkatlah ke JI Expo Kemayoran, untuk melihat pagelaran final senam artistik. Untuk informasi, Asian Games 2018 ini dilakukan di dua area, Jakarta dan Palembang. Untuk Jakarta sendiri ada di Gelora Bung Karno, JI EXPO Kemayoran, Velodrome Rawamangun, Stadion Bekasi (hidup Bekasi), dan Stadion Cikarang
Karena ini event internasional, tidak mungkin mau kalah sama Incess Syahrini, yang setiap penonton mesti beli tiket. Ini juga sama, kalau mau masuk, ya harus punya tiket, kalau tidak, bisa duduk-duduk saja di teras Hall D, tempat pelaksanaan acara. Disinilah masalah terbesar, sewaktu saya menonton kemarin.
Antri beli tiket, yang akhirnya diminta nama dan nomor telepon
Jadi, permasalahan sengkarut tiket Asian Games, tidak berhenti di tiket pembukaan saja, tetapi berlanjut ke hari-hari berikutnya. Informasi bahwa tiket bisa dibeli online melalui blibli.com, membuat saya mengakses marketplace tersebut, dan menerima satu kenyataan, bahwa tiketnya telah habis. SOLD OUT. Tidak menyerah, meski final baru jam 14.00 WIB, saya berangkat jam 10.00 WIB, dengan harapan bisa membeli tiket secara langsung.

Sunday, August 19, 2018

Kurangi penggunaan sedotan dan plastik sekali pakai

Sebagai pembaca majalah National Geographic (sekarang sudah tidak lagi, NG putus hubungan kerjasama dengan KKG), pembahasan mengenai sampah lingkungan sudah tidak asing lagi. Terutama akhir-akhir ini, banyak sekali tulisan yang membahas bahaya sampah plastik yang terapung di lautan, dikarenakan bisa terurai kecil-kecil, lalu dimakan ikan, dan ikannya dimakan manusia. Ujung-ujungnya, manusia makan sampah plastik. Waduh!

Sunday, August 05, 2018

Bersyukur dalam menjemput rejeki, pelajaran dari Pak Ojek Online

Aktifitas yang menuntut mobilitas tinggi, membuat saya terbiasa dengan angkutan online. Dulu, saya terbiasa dengan metro mini/kopaja, KRL, atau taxi (ini jarang banget sih), tetapi semenjak booming angkutan online, maka pilihan saya pun pindah. Kenapa? Sederhana, lebih cepat, bisa dapat kuitansi/nota, dan cashless.
Hanya, namanya juga masih dioperasikan manusia ya, terkadang ada saja yang kurang pas di hati. Paling sering yang saya temui adalah : drivernya menolak mengantarkan (dengan berbagai alasan, ujungnya minta cancel), dan kedua adalah, driver sudah dapat, tapi lama tidak bergerak dari peta, alias masih ngetem.

Sunday, July 29, 2018

Mengurus SIM Hilang, Sama dengan Proses Perpanjangan SIM

Apa perlengkapan berkendara yang kecil, tidak menempel di kendaraan, namun sangat penting? Tanpa itu, hati kita pasti langsung berdebar saat melihat polisi di jalan? Itulah SIM. Surat yang menandakan kita layak untuk mengemudikan kendaraan, dan diperbarui lima tahun sekali. Lalu, bagaimana jika SIM tersebut tidak kita bawa? Seperti saat hilang, misalnya?

Sunday, July 15, 2018

Pengalaman mudik 2018 via tol Jakarta Semarang


Sebagai perantau di Jakarta, setiap lebaran Iedul Fitri selalu ada ritual yang selalu terulang, yaitu mudik. Ritual yang bikin susah sebetulnya, tetapi terasa kurang jika terlewatkan
Semarang adalah kota saya berasal. Ibu kota Jawa Tengah, yang berada di jalur Pantura (tetapi tidak ada pantai yang menarik sayangnya). Jarak tempuh Jakarta Semarang bervariasi, mulai dari 600 km sekian jika lewat jalur pantura, hingga berkisar 500 km jika lewat tol baru.
Nah, sebagai pelaku mudik dari tahun 2003, hingga 2018, total sudah 15 kali mudik. 13 kali dari Jakarta, 1 kali dari Bandung, dan 1 kali dari Tasik.

Tuesday, July 03, 2018

Mengurus Balik Nama Kendaraan : Mutasi Masuk ke SAMSAT Bekasi

Selesai mendapatkan berkas untuk mutasi keluar, lalu apa yang harus kita lakukan? Ya tentu saja, kita harus mendaftarkan kendaraan ke SAMSAT tujuan. Karena domisili KTP saya di Bekasi, saya melakukan mutasi masuk ke SAMSAT Kota Bekasi yang terletak di Bulak Kapal.
Pengalaman saya mengurus surat administrasi di kota Bekasi, memang sedikit mendebarkan, oleh karena itu sebelum berangkat, saya sudah mempersiapkan kesabaran ekstra, yang pastinya akan sangat diperlukan.
Jadi, tahapan mengurus mutasi masuk, seperti ini:

Tuesday, June 26, 2018

Mengurus Balik Nama Kendaraan: Cabut berkas dari Samsat Tangerang Selatan

Meskipun motor bukan merupakan pilihan utama dalam berkendara, tetapi semenjak anak saya pertama masuk SD, mau tidak mau sekarang harus menggunakannya setiap pagi. Alasannya sepele, setiap pagi saya mengantarkan anak ke sekolah di SD Putra 1 Kalimalang, sembari berangkat bekerja. Akhirnya, saya pun membeli motor second, dan sebagai warga negara yang baik, proses balik nama pun saya lakukan.

Tuesday, June 12, 2018

Kecopetan di St. Petersburg!



Kalau menyebut wisata Russia, bisa jadi sebagian besar akan menyebutkan dua kata: Moscow dan St. Petersburg. Karena memang dua kota inilah yang selama ini menjadi tujuan wisata para turis mancanegara. Bahkan, pada waktu mengurus visa Russia di kedutaan, saya bertemu dengan dua orang Indonesia, yang berencana menghabiskan 10 hari, hanya di Moscow dan St. Petersburg saja.

Sunday, May 20, 2018

Suzdal, 1 Jam 45 Menit Menuju Masa Lalu dari Moscow

Tulisan ini, adalah serangkaian tulisan kunjungan ke Russia. Penulisan akan dilakukan, dimulai dari hal yang paling disenangi, hingga selesai dengan catatan: tidak malas menulis
                                                                                                                                                                   

Apa yang anda ketahui tentang Russia, selain: Moscow, Vodka, Marsha and The Bear, dan Michael Gorbachev? Apakah anda tahu, selain tersebut di atas, ada hal lain yang eksotis tentang Russia selain Iryna Ivanova dan Irina Shayk? Kalau anda tidak tahu, oke deh, akan saya ceritakan sedikit mengenai Vladimir dan Suzdal, kota di kawasan Golden Ring Russia.

Saturday, July 29, 2017

Ber otoped di jalanan Jakarta

Jakarta, semakin macet
Karena macet, waktu habis di jalan
Karena habis di jalan, tidak ada waktu untuk aktivitas lain, termasuk olahraga


Pernyataan di atas, adalah realita warga kota besar, khususnya Jakarta. Boro-boro mau olahraga, terkadang beli makan siang saja titip sama OB, dan makannya di pantry, saking tidak ada waktunya. Rasanya susah sekali menggeser pantat ini dari kursi kerja, seakan-akan ada lemnya.
Maka, jadi terasa lumrah jika semakin banyak generasi muda yang terserang penyakit degeneratif.
Lalu, bagaimana jika menghindari kemacetan bisa menjadi sarana kita berolahraga?
Sebagai penggemar kegiatan bersepeda, saya akan menjawab sangat mungkin! Bike 2 work solusinya. Bahkan Pak Sandi Uno, Wapres DKI Jakarta periode 2018 - 2023 pun mencoba untuk run to work.

Thursday, May 11, 2017

Sepotong Wafle di negeri Tin Tin

Waffle dan Tin Tin, jelas berbeda. Satunya makanan, satunya lagi karakter komik. Membaca komik Tin Tin sambil menikmati manisnya wafle, tentu menyenangkan. Dan, itu yang saya rasakan, saat menggigit remah-remah wafle sambil memandang mural di kota Tin Tin, Brussel.

Friday, December 23, 2016

Satu hari di Malaka



Sebagai kota di pesisir barat Malaysia, Malaka bisa jadi tidak seterkenal Kuala Lumpur, atau pun Penang. Tetapi untuk penikmat wisata sejarah, sayang sekali jika harus melewatkan kota ini dari daftar kunjungan anda. Kota dengan sejarah yang panjang ini, sampai mendapatkan predikat World Heritage dari UNESCO, untuk memperjelas statusnya sebagai lokasi wisata sejarah.

Wednesday, December 14, 2016

Menantang adrenaline di Langkawi

 
Pernah ke Ancol atau TMII? Mayoritas warga Jakarta, pasti pernah kesana, walau cuma sekali,
minimal saat masih sekolah. Wahana apa yang sama-sama ada di dua tempat itu? Ada beberapa, salah satunya adalah gondola. Kali ini, saya ingin bercerita mengenai gondola, bukan yang di Ancol atau pun TMII, tetapi Langkawi.

Monday, December 05, 2016

Berburu ikan di Jakarta


Sejak mempunyai akuarium, efek sampingnya adalah jadi sering berburu ikan. Meski tidak terlalu sering, minimal sebulan dua kali saya lihat-lihat ikan. Sebabnya ada dua: pertama, setiap melihat ikan yang bagus, rasanya akuarium saya kok kosong terus. Lalu yang kedua, terkadang, ada ikan yang mati, dan "memaksa" saya cari pengganti.

Sunday, November 27, 2016

Hal Yang Membuat Kita Membeli Produk



Ada banyak pedagang di dunia ini, menjual produk yang sama. Lalu, apa yang membuat anda memutuskan membeli produk tertentu dari pedagang A atau bukan dari pedagang B? Beberapa akan menjawab masalah harga, tentang rasa (kalau produknya makanan), atau juga kualitas produk. Itu semua benar. Tapi di atas itu semua, kalau menurut saya, adalah rasa nyaman kita belanja di pedagang tersebut.

Saturday, November 19, 2016

Menikmati Taman di Kota Metropolitan

Ciri khas kota metropolitan, penuh dengan bangunan bertingkat dari beton, dan lalu lalang kendaraan. Meski warga kota sudah terbiasa, acap kali suasana yang panas dan bising membuat jenuh dan pusing kepala. Perlu keseimbangan melihat yang teduh dan hijau, yaitu pepohonan.
Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, sudah mulai berbenah, banyak taman dipugar, pemukiman liar digusur dialihfungsikan menjadi taman yang rindang. Tercatat, Taman Suropati, Taman Honda Tebet, Taman Ayodhya, dan sebagainya. Sebetulnya ada juga Taman Menteng, tapi buat saya kurang enak untuk main siang hari, panas!

Monday, November 07, 2016

Memelihara binatang? Sepertinya semua orang harus punya


Sejak kecil, saya terbiasa dekat dengan hewan. Bukan karena pecinta binatang, tetapi karena rumah di desa, tanpa pagar, depan sungai, makanya yang namanya kucing, ayam, angsa, bahkan kerbau pun, setiap hari berkeliaran di depan rumah. Bahkan, ayam pun bebas bertelor di sembarang tempat, tanpa takut ada tetangga yang mengclaim. Semua binatang banyak, kecuali anjing.
Tahun 2003, setelah berurbanisasi ke Jakarta, dan beberapa daerah yang lain, praktis persinggungan saya dengan hewan peliharaan menurun drastis, karena saya ngekost.Tidak ada tempat, untuk dan tak ada waktu untuk memelihara juga.
Setelah menikah, peluang untuk itu pun terbuka lagi. Dan, berikut beberapa hewan yang pernah saya pelihara:

Wednesday, October 05, 2016

Gawai saat berada dekat anak



Sering kali disebutkan, gawai itu alat yang mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan orang yang dekat. Mungkin bisa jadi itu benar. Tapi, bagaimana dengan anak? Apakah gawai juga bisa menjauhkan kita, para orang tua, dengan anak? Kalau ada yang bertanya, pasti jawaban kita adalah tidak, tetapi sering kali sifat kita menunjukkan sebaliknya.
Sebagai warga Metropolitan, di mana suami dan istri sama-sama bekerja, anak-anak setiap harinya praktis hanya di sekolah, dan rumah saja. Kalau di rumah, mereka hanya bersama dengan asisten rumah tangga, dan ibu mertua, nenek mereka. Itu sebabnya, setiap weekend, agenda rutin adalah mengajak mereka berjalan kesana kemari (ya tapi paling sering sih memang ke mall).

Thursday, September 08, 2016

Poligami? Emang berani?



Poligami, alias beristri lebih dari satu, adalah candaan yang sering kali keluar pada saat bapak-bapak berkumpul. Meski belum tentu berani untuk benar-benar melakukannya, tetap saja candaan itu akan selalu keluar. Dan, saya punya satu teman, yang sepertinya benar-benar berhasrat untuk berpoligami.

Saturday, June 18, 2016

Mengurus sendiri STNK hilang? Siapa takut

Orang bilang, vespa adalah kendaraan anti tilang, maksudnya setiap ada razia, hampir dipastikan selalu diloloskan. Dan, berdasarkan pengalaman saya, beberapa kali saya melewati razia polisi, memang selalu tidak pernah diberhentikan. Entah kenapa.
Karena hal di atas, ditambah jarang ke mall, yang setiap keluar parkir mesti menunjukkan STNK, saya jadi tidak terlalu memperhatikan keberadaan STNK. Selalu yakin kalau surat kecil itu ada di dalam dompet saya. Ternyata, waktu membuka dompet, saat mencari KTP, baru saya ngeh, STNK saya tidak ada. Terbayang, ribetnya proses pengurusan :(
Malamnya, bertanya ke agen jasa pengurusan, dijawab, Rp 350.000, belum termasuk pajak kendaraan (memang sudah saatnya bayar pajak tahunan). Busyet! Tanya ke agen satu lagi, lebih murah sih, tapi tetap saja Rp 270.000, plus pajak. Ketidakrelaan mengeluarkan uang sebesar itu, membuat saya yakin untuk mengurus sendiri saja, dan ternyata mudah, tidak ribet, dan murah, selama syaratnya lengkap.
Oke, berikut kronologis pengurusan saya: