Adegan goro-goro |
Thursday, July 16, 2015
Ngesti Pandowo, Pertunjukan Mengenang Masa Lalu
Wednesday, May 06, 2015
Bekasi – Citarik dengan sepeda lipat
Sejak Januari 2015, saya bertekad untuk sebisa mungkin
menggunakan sepeda, kemana pun perginya. Kenapa? Alasannya akan saya tuliskan
lain kali, biar blog ini isinya banyak. Nah, April ini kebetulan ada rencana
outing kantor, yang bertempat di Citarik, Sukabumi. Sepertinya, bersepeda ke
sana, adalah ide yang bagus.
Outing yang bertempat di Arus Liar, Citarik ini, apabila
saya lihat dari google maps, jaraknya 170 an km dari rumah saya. Ditambah
dengan kontur yang pasti lebih banyak naiknya, (Citarik terletak 353 meter
dpl), membuat bersepeda ke sana menjadi opsi yang kurang tepat. Saya masih
ingin mengikuti acara outing kantor, dalam keadaan sehat. Akhirnya, opsi yang
paling tepat, diputuskan sepeda mix dengan naik kereta.
Karena akan naik kereta, sepeda yang akan saya pergunakan
adalah sepeda lipat Polygon B2W kuning 20”. KAI hanya memperbolehkan sepeda
lipat masuk gerbong, dan itu pun harus dalam keadaan terlipat!
Perjalanan dimulai pukul 10.00 WIB dari rumah di daerah
Pondok Kopi, Bekasi. Gowes sepeda sampai stasiun Tebet, dilanjutkan dengan KRL
jurusan Bogor.
Perjalanan Tebet – Bogor ditempuh sekitar satu jam, langsung
menuju stasiun Paledang yang terletak di seberang jalan dari Stasiun Bogor,
untuk mencetak tiket yang sudah dipesan secara online.
Tepat jam 1325 WIB, kereta berangkat.
Friday, November 07, 2014
Mengurus PBB Bekasi, dan aktivasi e-FIN NPWP Pajak Pribadi
Berhubung di kantor saya sekarang, cuti harus dihabiskan (alias tidak bisa diganti dengan uang), mau tidak mau terpaksa harus cuti, walau pun tidak ada acara yang sangat penting.
Bulan ini, ambil cuti sebanyak tiga hari, mulai dari Rabu, hingga Jumat. Masuk lagi bekerja, hari Senin. Setelah sekian lama berada di divisi sales, yang tidak memperbolehkan karyawan untuk cuti di akhir bulan, cuti di akhir bulan seperti ini, ini bisa jadi hal baru untuk saya.
Kesempatan cuti ini, saya pergunakan untuk mengurus dua hal, pertama adalah membayar PBB rumah yang sudah dua tahunnunggak belum terurus, dan, mengurus pendaftaran e-SPT, keduanya di Bekasi.
Bulan ini, ambil cuti sebanyak tiga hari, mulai dari Rabu, hingga Jumat. Masuk lagi bekerja, hari Senin. Setelah sekian lama berada di divisi sales, yang tidak memperbolehkan karyawan untuk cuti di akhir bulan, cuti di akhir bulan seperti ini, ini bisa jadi hal baru untuk saya.
Kesempatan cuti ini, saya pergunakan untuk mengurus dua hal, pertama adalah membayar PBB rumah yang sudah dua tahun
Thursday, January 16, 2014
Saat Chacha sakit
Sabtu, Minggu, dan Senin lalu, adalah hari yang membingungkan buat kami sekeluarga. Bukan karena hari itu Jakarta sedang hujan lebat, yang berakibat banjir, bukan! Tetapi, saat itu Chacha sedang sakit, yang terlihat, relatif lebih parah dibandingkan sakit-sakit sebelumnya.
Dimulai hari Rabu sebelumnya. Saya yang kebetulan sedang menghabiskan cuti, antar jemput Chacha ke sekolahnya di Kelapa Gading. Tepat pukul 11.00, saya sudah siap berada di gerbang sekolah, yang sedang hujan deras sekali. Setelah Chacha masuk ke mobil (tentu saja sambil mengenakan payung), kami pun pulang.
Sepanjang perjalanan, Chacha tertidur. Semua terlihat biasa saja.
Dimulai hari Rabu sebelumnya. Saya yang kebetulan sedang menghabiskan cuti, antar jemput Chacha ke sekolahnya di Kelapa Gading. Tepat pukul 11.00, saya sudah siap berada di gerbang sekolah, yang sedang hujan deras sekali. Setelah Chacha masuk ke mobil (tentu saja sambil mengenakan payung), kami pun pulang.
Sepanjang perjalanan, Chacha tertidur. Semua terlihat biasa saja.
Saturday, September 07, 2013
Michelin Pilot Experience, menguji adrenalin di Sirkuit Sepang
Mejeng dulu |
Oke,
lanjut ceritanya.
Sunday, August 25, 2013
Parangtritis, napak tilas setelah 16 tahun
Perbukitan di sisi timur pantai |
Pantai Parangtritis, terletak di Gunung Kidul, sekitar 32 km
selatan Yogyakarta. Gumuk pasirnya yang khas, yang katanya hanya satu di dunia,
membuat almarhum Chrisye, membuat video clip salah satu lagunya di sini, dengan
saya Teuku Firmansyah, sebagai bintangnya.
Bulan Agustus 2013, bertepatan dengan libur lebaran, saya
sempatkan mampir ke pantai ini. Ini, adalah kesempatan saya berkunjung, setelah
hampir 16 tahun. Terakhir kali saya ke pantai ini, saat perpisahan SMA, di
tahun 1996. Saya ajak serta keluarga saya ke sini, karena tidak mungkin kan,
saya tinggal mereka di Semarang seorang diri?
Wednesday, August 14, 2013
Salesman, jualan di antara tumpukan berkas
“Sudah minggu ke tiga,
kenapa penjualan baru 5%?”
“Itu anaknya Toko
Mandiri, kenapa malah kau pacarin?”
Itu tadi adalah sekelumit kalimat, yang biasa terdengar di telinga
para salesman, saat berada di kantor, terutama lagi, saat berada di dekat bos.
Yah, namanya juga salesman, pasti ujungnya, yang diobrolin adalah penjualan,
omzet, tagihan, program, dan lain sebagainya. Wajar, karena sales adalah jembatan
komunikasi antara kantor, dengan customer, dalam dua arah. Kebijakan dari
kantor untuk customer, maupun keluhan dan masukan customer ke kantor. Tetapi,
yang terutama yang pertama sih, yang ke dua, lebih ke arah handling objection.
Artinya, kalau ada customer mengeluh, salah satu fungsi salesman adalah memberikan
solusi pertama. Hal-hal ini yang kadang bisa menjadi friksi di internal kantor.
Sunday, July 28, 2013
Memotret dengan tablet?
Ada yang tidak tahu, gambar di sebelah ini namanya apa? Saya
yakin, 99,999999% pasti tahu, gambar di sebelah ini adalah smartphone tablet.
Bahkan mungkin tidak hanya tahu, tapi mungkin anda juga punya. Eit, bukan hanya
anda, tetapi saya juga punya lho. Hari gini gitu loch.
Tablet ini, sangat membantu dalam aktivitas harian, seperti
berkomunikasi via email, presentasi yang lebih simple (dulu kan harus pakai
laptop), editing data dan gambar, melihat video, main games,dan lain
sebagainya. Masih banyak lagi motif orang membeli tablet seperti ini, tentu
saja disesuaikan dengan kebutuhan tiap
individu. Bahkan, apabila ada orang yang membeli tablet hanya untuk lifestyle,
itu sah saja kok.
Monday, July 22, 2013
Warung Halal di Pattaya
Selain perkara sholat, perkara makan juga menjadi hal yang cukup rumit, bila berkunjung ke negara yang non muslim, seperti di sini. Meski, banyak sekali tempat makan yang menggiurkan, tetapi melihat banyak sekali tulisan pork, jadi serem juga. Lebih celaka lagi, 99.99999% tulisan, menggunakan huruf Thailand. Nah loh.
Di Pattaya, ada beberapa tempat makan, yang menggunakan tulisan huruf Arab. Ini wajar, mengingat banyak sekali turis dari wilayah Arab, yang berkunjung ke sini. Namun, masakan yang dijual juga, kebanyakan menu khas daerah sana, yang bagi saya, belum tentu cocok.
Akhirnya, mencari tempat makan yang halal, dan cocok di lidah, adalah petualangan tersendiri bagi saya.
Selama di Pattaya, saya menemukan dua tempat, yang menjual masakan halal, tetapi bukan berasal dari daerah Timur Tengah. Kenapa saya bilang halal? Karena sang penjual berani menuliskan label halal di plang warungnya. Bagi saya, itu merupakan jaminan. Dua warung tersebut, adalah sebagai berikut:
Friday, July 19, 2013
Masjid Salamatullah, Sri Racha, Conburi
Sebagai seorang muslim, bepergian ke Negara dengan mayoritas
penduduknya yang non muslim, menciptakan sebuah kendala tersendiri. Mulai dari
segi makanan, hingga pelaksanaan ibadah yang harus dilakukan, setidaknya lima
kali sehari. Seperti hari ini.
Meski di Pattaya terdapat lima buah masjid, tetapi letak
kantor saya yang terletak 30 menit dari Pattaya, cukup menyulitkan untuk menuju
ke sana. Lagi pula, ini adalah Jumat pertama saya di sini, di mana saya belum
terlalu hafal arah jalan. Harapan yang paling utama, adalah mencari masjid yang
terletak di dekat kantor. Dan, berdasarkan petunjuk aplikasi local, dari
android saya, ada masjid yang bernama Salamatullah, terletak hanya 15 menit,
atau 5,2 km dari kantor. Okelah, masjid ini akan menjadi tempat langganan saya
selama berada di sini.
Tuesday, July 09, 2013
Food Heaven in Batam
Sebagai seorang yang beristrikan orang Kepulauan Riau, saya sering sekali mendengar cerita tentang enaknya masakan khas daerah sana, terutama seafoodnya. Dari semua seafood, lebih spesifik lagi, adalah gong gong.
Sebentar, meski namanya gonggong, tetapi jangan khawatir, ini bukan binatang berkaki empat yang suka menjaga rumah dan kencing sembarangan itu, bukan. Tetapi ini adalah sejenis moluska alias binatang bercangkang, yang khas di daerah Kepri. Nama latinnya adalah Strombus turturella. Bentuknya mirip seperti bekicot, hanya di laut.
Pada saat berkesempatan berkunjung ke Batam, saya sempatkan cari makanan olahan gong gong, tetapi, susah sekali. Dua kali ke tempat berbeda, dua kali pula gagal. Alamak. Alasannya, selalu habis. Sedikit sekali stok binatang ini saya pikir. Setelah usaha yang ke tiga, akhirnya berhasil.
Sebentar, meski namanya gonggong, tetapi jangan khawatir, ini bukan binatang berkaki empat yang suka menjaga rumah dan kencing sembarangan itu, bukan. Tetapi ini adalah sejenis moluska alias binatang bercangkang, yang khas di daerah Kepri. Nama latinnya adalah Strombus turturella. Bentuknya mirip seperti bekicot, hanya di laut.
Pada saat berkesempatan berkunjung ke Batam, saya sempatkan cari makanan olahan gong gong, tetapi, susah sekali. Dua kali ke tempat berbeda, dua kali pula gagal. Alamak. Alasannya, selalu habis. Sedikit sekali stok binatang ini saya pikir. Setelah usaha yang ke tiga, akhirnya berhasil.
Sunday, July 07, 2013
Awan itu Indah
Naik pesawat terbang, adalah hal yang sangat mengerikan bagi
saya, ya, at least, sampai dua tahun yang lalu. Karena, sebagai manusia biasa
yang awam dan macho, saya mempunyai fikiran, jika Tuhan menginginkan
manusia untuk terbang, pasti Dia akan memberikan kita sepasang sayap. Bukan
hanya sepasang kaki, dan sepasang tangan.
Awan yang indah bukan? |
Pengalaman pertama naik pesawat terbang bagi saya, tahun
2004. Saat itu, saya terpaksa naik pesawat, dikarenakan rapat tahunan
perusahaan, yang diadakan di kota Lombok, dan Bali. Akibatnya, saya harus
merasakan naik pesawat untuk pertama kalinya. Perasaan saya pertama kali
menginjak kabin pesawat, cukup menakutkan. Suara bising dari mesin, ditambah
arahan safety guide dari pramugari, membuat saya semakin panik. Tak berapa
lama, pesawat pun take off, dan miring-miring untuk mengatur arah perjalanan.
Saturday, June 29, 2013
Iseng-iseng mengukur arah kiblat
Tidak sengaja, blogwalking, dan nyasar ke blog ini. Penampakan blognya sederhana
saja, desain biasa saja, tidak terlalu eye catching. Tetapi meski begitu, saya
betah berlama-lama membaca informasi yang diberikan di sana. Informasi tentang
cara menentukan arah kiblat, dengan sederhana, baik dengan arah bayangan
matahari, ataupun dengan alat yang murah meriah.
Sebagai Muslim, saya tidak terlalu memperhatikan mengenai
arah kiblat ketika sholat sebetulnya. Dalam pikiran saya, karena Islam adalah
mayoritas agama di Indonesia, semua tempat pasti ada musholla, dan di musholla,
sudah ada arah sajadah/penunjuk arah kiblat. Tinggal mengikuti saja, praktis.
Monday, June 17, 2013
Cukup selembar tissue, sekali makan
Ada yang pernah tahu, gambar di samping ini apa? Bukan, ini bukan pispot, tempat orang sakit pipis, tetapi ini adalah tempat tisu. Tempat tisu seperti ini, sangat banyak dijumpai di warung warung makan. Mulai dari warteg, sampai ke warung padang.
Pemilik warung, menyediakan tissue di meja, sebagai bentuk servis kepada tamu, sehingga, tamu merasa lebih praktis. Jika di bibirnya ada kotoran bekas minyak/remah makanan, cukup menyekanya dengan tissue, bukan dengan tangan, lengan baju, lidah, atau malah dengan bibir temannya.
Yang jadi permasalahan adalah, dengan stok tissue yang berlimpah, orang cenderung menghamburkannya. Yang seharusnya bisa dengan sepotong kecil, sekarang mesti dua tiga gulungan telapak tangan, untuk membersihkan. Bahkan, ada satu gejala lain yang cukup sering terjadi, bahkan, piring, sendok pun, sekarang mesti diseka dulu sebelum dipergunakan. Semakin boros lagi dah.
Pemilik warung, menyediakan tissue di meja, sebagai bentuk servis kepada tamu, sehingga, tamu merasa lebih praktis. Jika di bibirnya ada kotoran bekas minyak/remah makanan, cukup menyekanya dengan tissue, bukan dengan tangan, lengan baju, lidah, atau malah dengan bibir temannya.
Yang jadi permasalahan adalah, dengan stok tissue yang berlimpah, orang cenderung menghamburkannya. Yang seharusnya bisa dengan sepotong kecil, sekarang mesti dua tiga gulungan telapak tangan, untuk membersihkan. Bahkan, ada satu gejala lain yang cukup sering terjadi, bahkan, piring, sendok pun, sekarang mesti diseka dulu sebelum dipergunakan. Semakin boros lagi dah.
Friday, June 14, 2013
Tiga Kebiasaan Baik, yang Mulai Hilang
Perkembangan teknologi, membawa banyak sekali perubahan, mulai dari yang haram jadah, sampai berbau sajadah, ada semua. Amazing...
Banyak kebiasaan atau hal, yang mulai tergantikan akibat perkembangan teknologi ini. Maka, jangan sampai heran, apabila kelak, kita disebut gaptek atau norak oleh anak cucu, hanya karena kita tidak mengetahui perkembangan yang ada.
Saya mencatat, ada banyak hal yang baik, yang sekarang mulai tergeser. Berikut, saya tulis tiga diantaranya:
1. Sapu tangan
Semua pasti tahu bentuk dan fungsi sapu tangan, tapi kalau ditanya, siapa yang masih membawa sapu tangan? Saya yakin, sebagian besar tidak membawanya. Apalagi kok membawa, saya yakin, kalau suruh beli, pasti juga bingung, toko mana yang jual. Sekarang, orang lebih suka bawa tissue basah, karena kalau tissue kering, sudah pasti disediakan di tempat makan, tinggal pakai. Satu hal yang orang mungkin lupa, tissue terbuat dari pohon. Semakin banyak kita menggunakan tissue, maka semakin banyak pohon yang ditebang. Jadi, hal paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan adalah, kurangi pemakaian tissue, dan bawalah sapu tangan.
Banyak kebiasaan atau hal, yang mulai tergantikan akibat perkembangan teknologi ini. Maka, jangan sampai heran, apabila kelak, kita disebut gaptek atau norak oleh anak cucu, hanya karena kita tidak mengetahui perkembangan yang ada.
Saya mencatat, ada banyak hal yang baik, yang sekarang mulai tergeser. Berikut, saya tulis tiga diantaranya:
indiamart.com |
Semua pasti tahu bentuk dan fungsi sapu tangan, tapi kalau ditanya, siapa yang masih membawa sapu tangan? Saya yakin, sebagian besar tidak membawanya. Apalagi kok membawa, saya yakin, kalau suruh beli, pasti juga bingung, toko mana yang jual. Sekarang, orang lebih suka bawa tissue basah, karena kalau tissue kering, sudah pasti disediakan di tempat makan, tinggal pakai. Satu hal yang orang mungkin lupa, tissue terbuat dari pohon. Semakin banyak kita menggunakan tissue, maka semakin banyak pohon yang ditebang. Jadi, hal paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan adalah, kurangi pemakaian tissue, dan bawalah sapu tangan.
Sunday, June 09, 2013
Dogtag, ID yang selalu melekat di diri kita
Saya yakin, semua orang mempunyai ID card, entah itu KTP, SIM, atau sekarang kartu Jamkesmas (buat warga DKI Jakarta). Bahkan, meski sudah punya itu semua, kalau kita bekerja, kantor masih tetap merasa perlu untuk membekali pegawainya dengan ID pegawai.
Meski sudah punya itu semua, buat saya, masih ada yg kurang satu, yaitu dogtag. Dogtag ini, artinya bukan tag yang dipakai oleh anjing, bukan! Tetapi kalung dengan ID kita yang terukir di bandulnya/pendant.
Kenapa menurut saya perlu?
Meski sudah punya itu semua, buat saya, masih ada yg kurang satu, yaitu dogtag. Dogtag ini, artinya bukan tag yang dipakai oleh anjing, bukan! Tetapi kalung dengan ID kita yang terukir di bandulnya/pendant.
Dogtag |
Kenapa menurut saya perlu?
Saturday, December 31, 2011
Tahun Baru dan maling mobil
__________________________
Sekarang tanggal 31 Desember 2011, hari terakhir di bulan terakhir setiap tahun. Biasanya sih, hari ini ditunggu dengan antusias oleh seluruh pekerja Indonesia, tetapi tahun ini antusiasmenya berkurang. Soalnya, pas jatuh di hari Sabtu, akibatnya hari libur yang harusnya nambah, jadi tetap. Apes dah
Biasanya juga nih, setiap akhir tahun begini, pasti saya sejak sore dah siap muter2 kota, monas, mangga besar, thamrin, dan sekitarnya. Cuma tahun ini terpaksa tidak. Gara-gara ulah profesi manusia yang bernama maling mobil.
Jadi, ceritanya begini, tanggal 11 Desember lalu, mobil yang tersimpan rapi di garasi, hilang. Kondisi pagar pagi itu, sudah terbuka lebar. Tidak mungkin kan, itu mobil tiba2 lumer kena air hujan terus serpihannya hanyut masuk ke comberan. Soalnya terakhir di cek, itu mobil masih terbuat dari besi, bukan dari terigu. Lebih celaka lagi, di dalam itu mobil banyak barang yg lain, salah satunya kunci rumah saudara yg lagi di perbaiki. Apes lagi
Sekarang tanggal 31 Desember 2011, hari terakhir di bulan terakhir setiap tahun. Biasanya sih, hari ini ditunggu dengan antusias oleh seluruh pekerja Indonesia, tetapi tahun ini antusiasmenya berkurang. Soalnya, pas jatuh di hari Sabtu, akibatnya hari libur yang harusnya nambah, jadi tetap. Apes dah
Biasanya juga nih, setiap akhir tahun begini, pasti saya sejak sore dah siap muter2 kota, monas, mangga besar, thamrin, dan sekitarnya. Cuma tahun ini terpaksa tidak. Gara-gara ulah profesi manusia yang bernama maling mobil.
Jadi, ceritanya begini, tanggal 11 Desember lalu, mobil yang tersimpan rapi di garasi, hilang. Kondisi pagar pagi itu, sudah terbuka lebar. Tidak mungkin kan, itu mobil tiba2 lumer kena air hujan terus serpihannya hanyut masuk ke comberan. Soalnya terakhir di cek, itu mobil masih terbuat dari besi, bukan dari terigu. Lebih celaka lagi, di dalam itu mobil banyak barang yg lain, salah satunya kunci rumah saudara yg lagi di perbaiki. Apes lagi
Monday, January 11, 2010
Mimpi jadi Artis
Suatu sore, sewaktu saya sedang berjalan di jakarta pusat, tiba-tiba ada seorang ibu yang menyapa dari belakang. "Mas, Mas... Numpang nanya dong."
Sekejap, saya kaget, karena tidak biasanya saya disapa ibu-ibu, dan saat itu juga, saya sedang melamun.
"Iya, ada apa Ibu?"
"Mas, tahu tidak kantornya Multivision?"
"Oh, itu iya, saya tahu Bu. Memang ada apa ya?"
"Tempatnya di mana Mas? Saya mau masukin surat nih, kesana."
"Oh..."
Sekejap, saya kaget, karena tidak biasanya saya disapa ibu-ibu, dan saat itu juga, saya sedang melamun.
"Iya, ada apa Ibu?"
"Mas, tahu tidak kantornya Multivision?"
"Oh, itu iya, saya tahu Bu. Memang ada apa ya?"
"Tempatnya di mana Mas? Saya mau masukin surat nih, kesana."
"Oh..."
Lost in Jakarta
Jakarta, kota yang sangat penuh dengan manusia, pemukimannya padat, gangnya sempit-sempit, dan jalan rayanya panjang mengular. Meski begitu, satu hal yang saya suka dari Jakarta, yaitu banyak sekali terdapat papan rambu penunjuk jalan, sehingga ibaratnya, bila tersesat di Jakarta tetapi bensin dikendaraan kita masih penuh, maka kita tinggal melihat aja rambu penunjuk jalan, beres dah.
Itu tadi adalah pengalaman saya (dan teman-teman saya juga), sewaktu menjadi pendatang baru di Jakarta ini. Cuma berbekal peta dan mulut, saya tidak pernah tersesat. Paling ditilang polisi gara-gara masuk ke jalur cepat atau masuk ke tol :)
Itu tadi adalah pengalaman saya (dan teman-teman saya juga), sewaktu menjadi pendatang baru di Jakarta ini. Cuma berbekal peta dan mulut, saya tidak pernah tersesat. Paling ditilang polisi gara-gara masuk ke jalur cepat atau masuk ke tol :)
Saturday, March 29, 2008
Ada yang tidak berubah
Sudah 2 tahun lebih sy tdk pernah mudik naik KA, ternyata, meski dollar kursnya berubah, harga minyak dunia melambung, ada yg tetap, tdk berubah.
Ibu ini (entah siapa namanya), sejak pertama sy naik KA tahun 2003, sampai skrg masih saja jualan pisang rebus. Beroperasi sendirian, d jalur Batang - Kendal. Harga jualan tetap sama, 1000 perak all item.
Tak ada yg berubah, cuma fisik kita saja yang menua.
Semoga laris, Bu.
Amin
Subscribe to:
Posts (Atom)