Sering kali disebutkan, gawai itu alat yang mendekatkan yang
jauh, dan menjauhkan orang yang dekat. Mungkin bisa jadi itu benar. Tapi,
bagaimana dengan anak? Apakah gawai juga bisa menjauhkan kita, para orang tua,
dengan anak? Kalau ada yang bertanya, pasti jawaban kita adalah tidak, tetapi
sering kali sifat kita menunjukkan sebaliknya.
Sebagai warga Metropolitan, di mana suami dan istri
sama-sama bekerja, anak-anak setiap harinya praktis hanya di sekolah, dan rumah
saja. Kalau di rumah, mereka hanya bersama dengan asisten rumah tangga, dan ibu
mertua, nenek mereka. Itu sebabnya, setiap weekend, agenda rutin adalah
mengajak mereka berjalan kesana kemari (ya tapi paling sering sih memang ke
mall).