Sunday, June 09, 2013

Dogtag, ID yang selalu melekat di diri kita

Saya yakin, semua orang mempunyai ID card, entah itu KTP, SIM, atau sekarang kartu Jamkesmas (buat warga DKI Jakarta). Bahkan, meski sudah punya itu semua, kalau kita bekerja, kantor masih tetap merasa perlu untuk membekali pegawainya dengan ID pegawai.
Meski sudah punya itu semua, buat saya, masih ada yg kurang satu, yaitu dogtag. Dogtag ini, artinya bukan tag yang dipakai oleh anjing, bukan! Tetapi kalung dengan ID kita yang terukir di bandulnya/pendant.
Dogtag

Kenapa menurut saya perlu?



Dalam karier saya sewaktu jadi jurnalis sekian tahun lampau, banyak kasus orang yang kecelakaan, dompet atau tanda pengenalnya hilang. Entah, ada saja orang yang ambil kesempatan dalam kesusahan. Kalau itu terjadi, darimana pihak berwajib tahu kemana harus mencari keluarga kita? Bila kita naik kendaraan, masih bisa dilacak dengan plat nomor kendaraan kita. Bahkan, enam bulan lalu, ada kecelakaan motor vs motor persis di depan rumah saya. Salah satu korban, pingsan, dan setelah digeledah, jangankan HP, dompet yang berisi KTP, SIM, dll pun dia tidak bawa
Beberapa perusahaan, mewajibkan karyawan menyimpan nomer penting yang bisa dihubungi di HPnya, dan disimpan dengan kode yang umum, yang orang awam pun pasti tahu. Tapi, bagaimana kalau HP tersebut hilang?
Solusi paling sederhana, adalah menggunakan dogtag. Selalu menempel ke leher, bukan terbuat dari bahan berharga, dan informatif. Pasukan tempur, menggunakan ini. Pasukan tempur, menggunakan dua buah dogtag dalam satu kalung. Apabila naas, satu diambil, dan satu lagi ditinggalkan menempel di tubuh mereka, apabila kondisi sudah aman, supaya mudah diketahui oleh tim evakuasi. Mungkin ada yang bertanya, "emangnya kita hidup di medan perang? " Jawabnya sederhana saja, kita tidak pernah tahu, apa yang akan terjadi sedetik ke depan. Yang bisa kita lakukan hanyalah, bersiaga.

No comments:

Post a Comment