Sebagai seorang muslim, bepergian ke Negara dengan mayoritas
penduduknya yang non muslim, menciptakan sebuah kendala tersendiri. Mulai dari
segi makanan, hingga pelaksanaan ibadah yang harus dilakukan, setidaknya lima
kali sehari. Seperti hari ini.
Meski di Pattaya terdapat lima buah masjid, tetapi letak
kantor saya yang terletak 30 menit dari Pattaya, cukup menyulitkan untuk menuju
ke sana. Lagi pula, ini adalah Jumat pertama saya di sini, di mana saya belum
terlalu hafal arah jalan. Harapan yang paling utama, adalah mencari masjid yang
terletak di dekat kantor. Dan, berdasarkan petunjuk aplikasi local, dari
android saya, ada masjid yang bernama Salamatullah, terletak hanya 15 menit,
atau 5,2 km dari kantor. Okelah, masjid ini akan menjadi tempat langganan saya
selama berada di sini.
Keluar dari kantor, dengan penuh keyakinan, akan sampai di
masjid dalam waktu cepat, karena memang jalan yang lancar dan tidak macet.
Ditambah, bantuan navigasi dari google maps, pasti akan semakin lancar. Namun,
harapan tinggal harapan, saat keluar kantor, dan HP terhubung dengan internet
melalui GPRS, ternyata, daerah ini susah sekali mendapatkan sinyal GPS, plus,
sinyal yang hanya GPRS dan satu bar. Alamak, bagaimana bisa sampai dengan cepat
kalau begini caranya. Next time deh, saya tulis mengenai kesan saya tentang
sinyal internet di Thailand.
Beruntungnya saya, sebelum keluar dari kantor, saya sempat memperlihatkan
peta masjid di layar HP ke rekan kerja yang orang setempat. Dia cukup mengamati
sebentar, dan sudah ada gambaran. Sehingga saat sinyal lenyap, dia masih bisa
memberikan arahan. Kurang lebih 25 menit (molor 10 menit dari estimasi om
Google), kami sampai di Masjid. Saya turun, dan rekan saya melanjutkan
perjalanannya untuk cari makan siang.
Masjid ini, bernama Salamatullah. Terletak di daerah
perkebunan, dekat dengan Lapangan Golf Suvan, di Sri Racha, Conbhuri. Sewaktu
saya ke sana, masjid ini sedang dalam tahap renovasi. Tata cara sholat Jumat di
sini, hampir mirip dengan ritual NU di Indonesia. I feel at home. Tetapi tentu
saja bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Thailand, yang saya tidak paham.
Usai sholat, saya berkenalan dengan seorang pemuda setempat,
yang bernama Amin. Beliau ternyata alumni Al Azhar, Mesir. Beliau menceritakan
sedikit kisah tentang masjid ini, dan beberapa teman beliau semasa kuliah, yang
berasal dari Indonesia dan Malaysia. Hanya sayang, karena sinyal HP yang sangat
letoy, saya tidak bisa connect dengan google maps, untuk sekedar tahu lokasi
latitude dan longitude masjid ini. Tetapi, apabila ada yang ingin ke sini,
patokannya mudah. Dari arah Sri Racha, lurus ambil arah Suvan Golf. Dari jalan
raya, lokasi lapangan golf Suvan ada di sebelah kiri, nanti masih maju lagi
sekitar 300 meter, kemudian belok kanan. 500 meter setelah belok kanan, di
situlah letak masjid ini berada.
Satu hal yang ingin saya ucapkan hari ini, semoga Tuhan
memberi balasan yang baik, untuk pencipta Google Maps, karena banyak membantu
kehidupan sehari-hari. Amin
No comments:
Post a Comment