Friday, December 23, 2016

Satu hari di Malaka



Sebagai kota di pesisir barat Malaysia, Malaka bisa jadi tidak seterkenal Kuala Lumpur, atau pun Penang. Tetapi untuk penikmat wisata sejarah, sayang sekali jika harus melewatkan kota ini dari daftar kunjungan anda. Kota dengan sejarah yang panjang ini, sampai mendapatkan predikat World Heritage dari UNESCO, untuk memperjelas statusnya sebagai lokasi wisata sejarah.

Berjarak sekitar 150 km arah Selatan Kuala Lumpur, untuk yang ingin berwisata secara hemat, bisa menaiki bus dari Terminal Bersepadu Selatan. Pengalaman yang unik dimulai dari sini. Kalau di Indonesia, begitu masuk terminal bus, calo tiket akan menarik anda ke pul mereka masing-masing. Nah, di sini, sudah terintegrasi. Jadi anda tinggal datang ke loket, sebutkan jurusan tujuan anda, dan petugas di loket akan menunjukkan pilihan armada dan waktu keberangkatan. Tinggal pilih, dan bayar. Apabila datang saat liburan panjang, bisa pula beli tiket via online, untuk menghindari antrian panjang. Pengalaman kemarin, saya harus antri 45 menit untuk mendapatkan tiket, plus menunggu dua jam untuk keberangkatan bus, karena bertepatan dengan liburan panjang di KL.
Beberapa wisata yang bisa dikunjungi selama di Malaka:

  • Benteng A’Famosa, reruntuhan benteng, entah dari Portugis atau Inggris. Yang jelas, cuma tersisa sedikit sekali runtuhannya. Untuk pelengkap, di bagian depan diberikan meriam.
  • Gereja St. Paul. Letaknya di bukit belakang benteng A’Famosa. Dari reruntuhan gereja ini, kita bisa memandang lepas ke arah lautan. Saat senja, tentu bisa terbayang kan, view yang terlihat
  • Tamingsari tower. Di St. Paul, pandangan kita tidak bisa melihat lepas ke arah 360 derajat. Tapi, jangan khawatir, yang perlu anda lakukan adalah, beli tiket Tamingsari Tower, antri, dan rasakan pandangan lepas ke penjuru kota Malaka. Jadi, tower ini, dia perlahan akan naik, dan setelah di atas, perlahan akan berputar 360 derajat. Tidak seram sepertigondola di Langkawi kok. Tenang saja
  • River Cruise di Malaka. Setelah puas memandang kota Malaka, berjalan 5 menit ke arah barat, kita tiba di dermaga River Cruise. Kita bisa menyusuri sungai Malaka, dan melihat pemandangan sepanjang dermaga. Tentu saja, disaranakan mencobanya saat sore atau malam hari. Wahana ini tutup jam 23.00. Jadi, rencanakan jadwal anda baik-baik
  • Komplek Christ Church. 2 menit jalan dari dermaga river cruise. Di sini, ada gereja yang masih berfungsi, dan juga museum tentang sejarah kota Malaka. Sangat khas sekali, karena bagian sisi luar gedung ini, semuanya merah. Kenapa merah? Saya juga tidak tahu. Spot wisata yang menarik untuk difoto
  • Jonker walk. Sebetulnya, tempat ini hanyalah sepenggal jalan, dengan banyak orang berjualan di tengahnya. Sama dengan jalan-jalan lain di Indonesia, yang banyak orang berjualan/pasar kaget. Hanya bedanya, di sini rutin ada setiap malam. Kurang lebih sama seperti Pasar Semawis yang ada di Semarang

Reruntuhan A'Famosa

River Cruise

Gereja St. John

Becak warna-warni. Banyak di sini :)

Mejeng di depan gereja merah

Malaka dari atas Tamingsari Tower

Klenteng Cheng Ho

Interior dalam Masjid Keling

Terminal Bersepadu Selatan. Bisa dibandingkan dengan terminal di Indonesia
Semua lokasi di atas, bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Jadi, jika ada backpacker sejati, cukup luangkan waktu saja dari siang sampai malam di area tersebut. Semua bisa tercakup kok. Di luar area tersebut, masih ada beberapa yang lain, seperti Masjid Keling, dan Klenteng Cheng Ho. Khusus untuk klenteng Cheng Ho, di Semarang juga ada area Sam Po Kong, juga mempunyai kaitan dengan Laksamana Cheng Ho. Tetapi, dua area yang saya sebutkan di atas, letaknya lumayan jauh dari semua yang disebutkan terdahulu. Tentu saja kecuali anda adalah backpacker sejati.

Jadi, selamat menikmati Malaka

13 comments:

  1. Tahun depan mau nyebrang ke Malaysia, etapi itu Malaka ya, jadi inget pelajaran sejarah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul. Malaka memang kota bersejarah. Sebetulnya sih, banyak kota di Indonesia yang sama bersejarahnya, hanya bedanya, mereka bisa mengemasnya menjadi sesuatu yang menarik

      Delete
  2. Becak warna - warni nya ini mengingatkan sama alon2 jogja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mas. Hanya bedanya, kata warga lokal sana, kendaraan bermotor dilarang mengklakson, apalagi pakai klakson telolet becak ini. Cuma sesama becak yang boleh mengklakson

      Delete
  3. Pengin bangetd atang ke sana terutama menikmati suasana malam melalui Tamingsari Tower. Ceria sekali sepertinya kehidupan di sana. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau begitu, silahkan segera datang. Kotanya kecil dan menyenangkan 😄

      Delete
  4. asyik ya bisa keliling Malaka ... jadi pingin

    ReplyDelete
  5. Wiiihhh Keren Mas di Malaka nya > Mantap Jiwa

    ReplyDelete
  6. Satu hari di Malaka tidak cukup ya Mas? Sejuk banget memang di sana. Semoga bisa kembali kelak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak cukup Mas. Masih banyak tempat yang kemarin tidak sempat kita kunjungi :) Sepertinya, 3 hari dua malam, baru cukup

      Delete