Thursday, December 20, 2018

Berdua Menyusuri UNESCO HERITAGE Penang

Penang, kota kuno yang cantik, dua jam penerbangan dari Jakarta, kota kepulauan yang kecil, bersih, makanan enak, hotel murah, apalagi berkeliling berdua bersama wanita cantik dari Chongqing. Hayo, kurang menarik apa lagi coba?

Dalam bus Rapid Penang 102 menuju Komtar
Namanya Maybel (saya lupa nama Cinanya, toh buat saya juga bukan hal yang penting, dan saya pun baru tahu namanya, selepas makan siang). Kita bertemu, pagi itu, di bandara Bayan, Penang. Jadi ceritanya, dia bertanya ke saya, tentang bus yang mengarah ke Komtar, Komtar adalah terminal bus yang ada di Georgetown, dari bandara bisa naik bus nomor 102, atau 401. Tarif bandara ke Komtar sebesar 2,7 ringgit per orang.
Interaksi kedua terjadi, saat kita sama-sama tahu, bahwa bus di Penang, ternyata tidak pernah memberikan kembalian, artinya harus uang pas, kalau lebih, ya dianggap beramal. Sebagai sugar daddy, maka saya pun membayarkan tiket bus Maybel, dan kita pun duduk bersebelahan selama satu jam perjalanan itu.
Meski hanya sejam, cukup bagi saya untuk tahu, dia sedang training di salah satu maskapai di Sepang, sudah selama dua minggu. Wow, pasti kesepian dia ya...
Dik Maybel, berpose di salah satu mural
 Sesampai di Komtar, tujuan pertama adalah mencari lukisan mural yang ngehits banget itu. Di sini, kami disarankan oleh warga, untuk menunggu bus warna merah, yang gratisan. Saya sih iya in saja, padahal dari google maps, Komtar ke Jl. Armenian tempat mural itu hanya 13 menit jalan kaki, tapi ya tak apalah. Wanita kan always right.
Kalau ini, saya juga lagi berpose
 Skip skip, sampailah kita ke lokasi mural. Lukisan mural di Armenian, tersebar ke beberapa lokasi. Jaraknya ada yang hanya beda gang, tetapi ada juga yang jauh, dekat Clan Jetty (yang gambar kakak adik main ayunan). Mesti sering tanya-tanya ke sesama pengunjung, dan jangan tanya ke tukang becak wisata di sana, karena mereka sepertinya tidak pernah ikhlas, mau nganterin, tapi minta bayaran :(

Disarankan, lebih baik menyewa sepeda saja, supaya lebih cepat dan jangkauan lebih jauh.
Waktu itu, saya tidak pinjam sepeda, karena dik Maybel bilang, dia tak bisa naik sepeda, duh, mau saya boncengin, tapi sepeda di sana tak ada yang ada punya boncengan untuk dewasa. Kalau mau saya ajarin naik sepeda dulu, kelamaan.
Belakang sana, adalah jembatan Penang yang ngehits. Abaikan yang depan
 Selain mural, lokasi lain yang bisa dikunjungi adalah Clan Jetty, sebuah desa di atas air. Dan dari desa itu, bisa terlihat jembatan Penang. Untuk saya pribadi, terasa biasa saja, karena selain ada dik Maybel yang lebih luar biasa, juga lokasinya yang sempit. Tapi kalau mau beli souvenir, bisa ke sini, harganya lebih murah dari pada yang dekat Terminal Komtar.

Antrian beli es cendul
Lalu, apalagi selain di atas? Masih ada beberapa lagi tempat wisata di Penang, di luar Georgetown, yaitu Penang Garden, Penang Hill, pantai Batu Ferringi. Dan tentu saja adalah jembatan Penang itu sendiri. Hanya, lokasinya lumayan jauh dari Georgetown, jadi kalau mau paket lengkap, luangkan waktu minimal dua hari. Untungnya, semuanya bisa terjangkau dengan bus Penang Rapid.
Laksa dan es ABC, seperti di Upin Ipin
 Sore menjelang, puas berputar-putar, saatnya menyesap segarnya es cendul dan laksa penang yang pedas asam itu. Antrian lumayan panjang, namun jangan khawatir,antrian bergerak cepat. Sang penjual yang bisa bahasa Jawa itu, sangat cekatan melayani para pembeli.
Segar, untuk melawan gerahnya Penang.
Makan siang di dekat Clan Jetty
Pagi hingga sore, kita berdua, dan sewaktu saya tanya, Dik Maybel ternyata belum booking hotel. Okelah, kebetulan saya sudah booking hostel, letaknya dekat dengan terminal Komtar, namanya wassup youth hotel.

Foto di atas, yang tidur di kasur itu bukan dik Maybel, tapi Ahmed, orang Uttarakhand, India. Tolong ya, jangan berfikir yang terlalu jauh, Maybel langsung pulang ke Kuala Lumpur malamnya, karena esoknya ada acara. Harap segera isytighfar dan perbarui wudhu.

Wisata ke Penang ini, bisa menjadi alternatif untuk short escape. Selain jaraknya yang dekat, biayanya juga murah. Sebagai misal, tiket pesawat PP Jakarta - Penang saja, sekarang bisa di bawah 1 juta rupiah.
Jadi, ayo piknik buruan

4 comments:

  1. menarik juga penang sepertinya, apalagi mendapatkan pengalaman yang lebih menarik :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya... Kota yang asyik, ditambah pengalaman yang menarik... Jadi betah :)

      Delete
  2. saya jadi ingin balik lagi ke Penang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum ke Penang lagi, bisa dicoba muter dulu ke Kinabalu, Tawau, atau Ipoh, Mbak :)

      Delete