Friday, June 14, 2013

Tiga Kebiasaan Baik, yang Mulai Hilang

Perkembangan teknologi, membawa banyak sekali perubahan, mulai dari yang haram jadah, sampai berbau sajadah, ada semua. Amazing...
Banyak kebiasaan atau hal, yang mulai tergantikan akibat perkembangan teknologi ini. Maka, jangan sampai heran, apabila kelak, kita disebut gaptek atau norak oleh anak cucu, hanya karena kita tidak mengetahui perkembangan yang ada.
Saya mencatat, ada banyak hal yang baik, yang sekarang mulai tergeser. Berikut, saya tulis tiga diantaranya:


indiamart.com
1. Sapu tangan
Semua pasti tahu bentuk dan fungsi sapu tangan, tapi kalau ditanya, siapa yang masih membawa sapu tangan? Saya yakin, sebagian besar tidak membawanya. Apalagi kok membawa, saya yakin, kalau suruh beli, pasti juga bingung, toko mana yang jual. Sekarang, orang lebih suka bawa tissue basah, karena kalau tissue kering, sudah pasti disediakan di tempat makan, tinggal pakai. Satu hal yang orang mungkin lupa, tissue terbuat dari pohon. Semakin banyak kita menggunakan tissue, maka semakin banyak pohon yang ditebang. Jadi, hal paling sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan adalah, kurangi pemakaian tissue, dan bawalah sapu tangan.



2. Philately
screamingpop
Untuk poin ke dua ini, saya ragu masih banyak yang tahu. Selain bahasa yang dipergunakan asing, media yang dikumpulkan sudah mulai jarang. Philately atau hobi mengumpulkan perangko, adalah salah satu metode untuk mempelajari budaya dan sejarah suatu bangsa. Kenapa begitu? Karena, setiap ada event, bisa dipastikan kantor pos mencetak perangko edisi khusus untuk menyambut acara tersebut. Kalau di Indonesia, semisal ada PON, SEA Games, dan Bandung Lautan Asmara, kantor pos pasti langsung mengeluarkan edisi tersebut. Selain event, gambar pahlawan dan tokoh juga paling sering ditampilkan. Saya ingat, sewaktu SMP, saya sering mengirimkan surat untuk para sahabat pena yang dimuat di majalah Kawanku. Mereka berasal dari seluruh Indonesia. Dari hobby tersebut, saya mendapatkan banyak sekali perangko, dan paling banyak adalah perangko dengan gambar PELITA (Pembangunan Lima Tahun). Sayang, hobby tersebut kandas gara-gara para sahabat pena tadi, lama-lama minta saya untuk melampirkan perangko balasan apabila ingin dibalas suratnya :(

3. Semaphore
Wikipedia
Helloooo.... Hare gene masih ada yang bisa sandi semaphore? Ya saya yakin, pasti masih ada, tapi saya tidak tahu, berapa persentasenya. Untuk mengingatkan, semaphore adalah metode berkomunikasi jarak jauh, dengan menggunakan dua bendera. Satu di tangan kanan, satu lagi di tangan kiri. Dulu sih, semaphore pasti diajarkan di Pramuka, bahkan, salah satu syarat untuk naik level di Pramuka, mesti bisa menguasai semaphore ini. Kebiasaan ini saya anggap baik, karena ya, minimal kalau kita melakukan semaphore, kita berolahraga. Lumayan kan? Selain itu, pada saat mendesak, semisal saat ujian, bisa menjadi metode contek yang pas dan ampuh saat kita sedang camping, di area blank spot, ini bisa kita gunakan untuk komunikasi dengan teman kita.

Dari tiga hal di atas, hanya point pertama yang masih konsisten saya bawa. Murah, dan praktis. Untuk poin dua, saya sudah tidak lakukan lagi, karena sekarang sudah tidak ada lagi yang mengirimi saya surat. Sekalinya ada yang kirim, itu pun menggunakan resi. Mungkin hobi mengumpulkan perangko mesti diubah menjadi hobi mengumpulkan resi.
Sedangkan untuk poin ke tiga, sebab yang utama adalah, tidak adanya teman yang mau belajar juga. Teman yang mau belajar juga, mutlak ada untuk poin ini, karena ini adalah metode komunikasi. Kita mau semahir apa pun sandi semaphore, kalau yang kita tuju tidak paham, ya percuma. Itu bagaikan ajak bicara orang yang mengalami gangguan pendengaran. Sedih... 

No comments:

Post a Comment