Thursday, August 10, 2017

Mengayuh Sepeda di Delft

Bersepeda. adalah kegemaran saya. Menelusuri perjalanan dengan pelan, sambil menikmati semilir angin, dan melihat kegiatan sekitar, sungguh menyenangkan. Semisal, menikmati perjalanan di Sukabumi sambil menuju ke Pelabuhan Ratu, atau saat menelusuri aktivitas kota Bangkok. Sangat menyenangkan. Kali ini saya ingin bercerita tentang apa yang saya lihat dan saya rasakan di Delft, dengan sepeda. Semoga anda bisa tertular virus sepeda setelah ini :)


Saat foto di atas di ambil, hari sudah mulai gelap. Nama jalannya adalah Aan Het Verlaat. Meskipun ini bukan jalan khusus sepeda, alias mobil dan motor bisa lewat, tapi kebanyakan pejalan kaki atau sepeda yang lewat sini. Jalannya juga bukan aspal beton mulus, tapi pakai paving seperti di sini
Setelah jalan berpaving, baru ketemu jalan aspal mulus. Ini adalah jalur khusus sepeda. Mirip seperti di Blok M, jalur sepeda hanya ditandai dengan cat marka putih, dan gambar sepeda di tengah lintasannya. Santai genjot pedal sepeda pelan-pelan. Wuzz, tanpa bising suara kenalpot
Sebagai negara dengan banyak kanal sungai, pemandangan jembatan seperti di atas, sering dijumpai. Jembatan kecil, dengan bagian tengah yang bisa diangkat sehingga kapal/perahu bisa lewat di bawahnya. Seperti foto di bawah ini. Itu ibu-ibu enak sekali pada mendayung sampan. Kalau di Jakarta juga banyak kanal seperti ini, bisa jadi itu ibu-ibu mendayung sampan sambil membahas Ayu Ting-Ting yang muncul lagi di Pesbuker.

Lanjut kayuh sepeda lagi, dari kejauhan sudah terlihat pucuk gereja di City Hall Delft. Tidak tahu juga berapa tingginya, tapi ini saya berjarak sekitar 1 km, tapi pucuknya sudah terlihat. Coba kalau pakai mobil atau motor, pasti pandangannya tertutup sama helm atau kaca, dan suara desir angin kalau sama derum mesin.
Beginilah pemandangan yang bisa kita lihat di kanan dan kiri jalan. Rumah-rumah khas, dengan warna coklat gelap. Kayuhan sepeda yang santai, bisa membuat kita melihat dengan lebih jelas detil dan ornamen yang ada, pakai mobil atau motor juga bisa lihat sih, tapi mesti berhenti dulu. Gak enak kan, sebentar-bentar berhenti.
Nah, ini sepeda yang saya pakai selama di Delft. Merek Batavus. Si Batavus ini produksi dari negara Belanda. Bentuknya mengingatkan saya "pit jengki" milik kakek saya dulu.
Meski suhu berkisar 10 derajat, tapi tetap enak menikmati semilir angin dan pemandangan yang indah.
Jadi bagaimana? Postingan ini ternyata tidak membangkitkan hasrat anda untuk bersepeda? Tidak apa, yang penting selalu bahagia :)

No comments:

Post a Comment