Pernah gak sih, sudah berencana mengunjungi tempat tertentu, tetapi gagal. Tetapi akibat kegagalan itu, ternyata berbuah pada suatu hal yang menyenangkan? Kalau bahasa Inggrisnya,
Every cloud has a silver lining. Paling tidak, itu yang kemarin saya alami, waktu berkunjung ke Yogya saat libur lebaran.
Berbekal peta google maps, saya menyusun jadwal pada hari itu, pagi ke Kaliurang, terus makan di Ingkung Mbah Cempluk, Sleman, dan dilanjutkan ke beberapa tempat setelahnya. Rencana yang terlihat sempurna. Untuk yang belum tahu, ingkung mbah Cempluk adalah masakan ayam goreng utuh, yang beken di Yogya, dan berpusat di Bantul.
Tapi karena di google maps ada cabang yang di Sleman, dan dekat dengan Kaliurang, akhirnya saya ke sana.
Masalah muncul. Ternyata tempat yang ditunjukkan oleh map tadi bukan ingkung Mbah Cempluk, tapi warung makan yang tutup, dan tidak ada plang mbah Cempluk sedikitpun! Kacau
Tetapi karena masih tetap ingin mencoba, cari lagi di google maps, dan ketemu di daerah Maguwo, tidak jauh dari Sleman.
Lagi-lagi gagal. Peta membawa saya ke daerah perumahan Sambel Legi :(
Gagal dua kali karena di PHP in maps, iseng saya cari-cari mie di google maps, dan ketemu satu nama yang asing, mie mbah Gito (yang saya tahu di Yogya mie ngehits: Bakmi Pele, Bakmi Kadin, dan Mie Lethek). Nekat, akhirnya saya pun berangkat. Dan kali ini, maps tidak PHP in saya. Tempatnya benar sesuai di maps, bahkan di luar dugaan, penuh luar biasa. Karena perut sudah lapar, akhirnya terpaksa skip dulu malam itu, dan besoknya jam 11 siang, datang lagi, sebelum waktu makan siang.
Tempatnya tidak selayaknya rumah makan pada umumnya, tetapi banyak tiang dari batang pohon utuh, dan banyak ornamen jawa, seperti wayang, dan tulisan aksara jawa.
|
Tempatnya mirip kebun, banyak batang pohon |
|
Tuh kan, lihat saja batangnya |
Tetapi meski tempatnya unik, waktu pesanan mie rebus datang, rasanya di luar dugaan. Pas sekali dengan selera saya. Dari mie jawa lain yang pernah saya rasakan, selera saya pas sekali dengan ini. Apalagi mie gorengnya, juara banget.
|
Mie yang hangat, dan gurih, bercampur dengan acar ketimun yang segar, dan pedasnya gigitan cabai rawit jadi satu. |
|
Tempat masak diintip dari lantai 2 |
|
Makan sambil merenungi tentang hakikat kehidupan, dan kematian |
|
|
|
|
Berdasarkan pengalaman saya hari itu, alangkah baiknya kalau para wirausahawan lebih memperhatikan eksposure usaha mereka di dunia maya. Bisa jadi banyak orang seperti saya, yang tertarik ke suatu tempat, berdasarkan penelusuran di internet, dan kalau informasinya tidak update, jadi batal rencananya.
Tetapi apa pun itu, lain kali saya ke Yogya, Bakmie Mbah Gito pasti masuk ke daftar tujuan saya.
Saya pernah kalo gak salah mau pergi ke tempat A malah gak nemu, eh tapi malah nemu tempat yg asik buat kulineran sambil hangout
ReplyDeleteTerkadang hidup memang lucu :D
DeleteKayaknya enak. Apalagi baca pas belum makan siang gini :p
ReplyDeleteMie godhok pedas, campur es dawet, seger sepertinya ya :)
Delete